Suara.com - Longgarkan Lockdown, Kasus Corona Covid-19 di Jerman Malah Meningkat
Kasus infeksi di Jerman dilaporkan meningkat hanya beberapa hari setelah negara tersebut mengumumkan akan melonggarkan pembatasan lockdown.
Dilansir BBC, menurut Robert Koch Institute (RKI), angka reproduksi atau perkiraan jumlah pasien terkonfirmasi terinfeksi berada di atas 1. Artinya jumlah infeksi virus corona semakin meningkat di negara tersebut.
Laporan ini datang setelah ribuan warga Jerman berkumpul untuk meminta lockdown diberhentikan.
Baca Juga: Postingan Baju Lebaran Mutia Ayu Dihapus dan 4 Berita Hits Lainnya
Angka reproduksi merupakan sebuah cara untuk menilai kemampuan suatu penyakit untuk menyebar. Ini bukan angka yang pasti karena dapat berubah ketika perilaku berganti atau adanya imunitas yang berkembang.
Ini adalah satu dari tiga upaya penting untuk meninjau wabah tersebut, dua lainnya adalah keparahan gejala dan jumlah kasus.
Laporan dari agen kesehatan publik mengatakan bahwa angka reproduksi Jerman diperkirakan berada pada angka 1,13. Sebelumnya, selama tiga minggu angka tersebut berada di bawah 1.
Mereka belum tahu pasti apakah hal ini akan menjadi tren yang berlanjut ataupun kasus akan kembali meningkat.
Jerman menuai banyak pujian akan responsnya terhadap wabah ini. Tes massal dan lockdown yang efektif telah membantu jumlah kematian lebih rendah daripada negara-negara di Eropa lainnya.
Baca Juga: Update Corona Covid-19 Global 11 Mei 2020: Alhamdulillah, 84 Persen Sembuh
Kanselir Angela Merkel mengumumkan kelonggaran pembatasan nasional pada hari Rabu setelah mendiskusikannya bersama pemimpin 16 negara bagian.
Semua toko boleh dibuka kembali, para murid akan kembali ke kelas dan bahkan Bundesliga, liga sepakbola Jerman ternama juga akan dimulai kembali di akhir pekan nanti.
Namun banyak orang yang mengeluh dan memprotes ingin lockdown ini diberhentikan lebih cepat.
Jerman merupakan negara ketujuh dengan jumlah kasus terbanyak dengan total kasus per Senin (11/5) adalah 171.879. Total kematian di negara ini terhitung cukup kecil, yakni 7.569 jiwa, demikian dilaporkan Worldometers.