Suara.com - Leher Tegang Tanda Kolesterol Tinggi, Mitos atau Fakta?
Seringkali kita mengasosiasikan leher tegang tanda bahwa kolesterol dalam darah tinggi. Ini terkadang membuat banyak orang menjadi khawatir dan cemas.
Padahal, menurut dr Ayuthia Putri Sedyawan, BMedSc, SpJP, FIHA dari Mayapada Hospital, munculnya hiperkolesterolemia atau tingginya kadar kolesterol dalam darah tidak ditandai oleh gejala-gejala tertentu.
"Sebenarnya kalo dari literatur, dia silent. Sebelum dia menyumbat pembuluh darah, dia tidak memberikan gejala," jelasnya dalam Live IG Violad bersama dr Tompi dan dr Arti Indira, Minggu (10/5/2020).
Baca Juga: Kisah Haru Ibu Bisu Tuli Sembuh dari Virus Corona, Tak Boleh Keluar 14 hari
Akan tetapi ada salah satu tanda yang bisa dikenali seperti munculnya xanthelasma, yakni gumpalan lemak yang muncul di kelopak mata.
Meskipun begitu, tidak serta-merta jika tidak merasakan adanya leher tegang bukan berarti kolesterol tidak tinggi.
"Itulah kenapa kolesterol harus dicek secara laboratorium," lanjutnya.
Selain gejala, kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia juga memiliki beberapa faktor risiko yang bisa dikendalikan dan tidak bisa dikendalikan.
Dikutip dari Mayo Clinic, faktor risiko pertama yang bisa menyebabkan kolesterol tinggi adalah pola makan yang buruk. Misalnya sering mengonsumsi lemak jenuh seperti gorengan, daging merah, dan produk susu tinggi lemak.
Baca Juga: Bikin Geger, Postingan Baju Lebaran Mutia Ayu Akhirnya Dihapus
Kemudian yang kedua adalah obesitas, di mana memiliki indeks massa tubuh lebih dari angka 30 membuat seseorang berisiko memiliki kolesterol tinggi. Namun orang yang bertubuh kurus juga tak lepas dari risiko ini.