Ahli Memperingatkan Peternakan Hewan Bisa Sebabkan Pandemi Baru

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Minggu, 10 Mei 2020 | 16:28 WIB
Ahli Memperingatkan Peternakan Hewan Bisa Sebabkan Pandemi Baru
Ilustrasi peternakan babi (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahli mencatat bahwa industri perternakan hewan telah menyebabkan sebagian besar penyakit infeksi baru pada manusia dalam dekade terakhir. Para ahli pun memperingatkan bahwa risiko akan pandemi baru bisa muncul imbas dari adanya pasar hewan.

Seperti dilansir dari Independent, para ahli dari PBB dan Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) telah menunjuk binatang atau makanan berbasis hewan sebagai titik awal munculnya penyakit.

Mereka mencontohkan penyakit Covid-19 yang telah menewaskan lebih dari 270.000 orang di seluruh dunia.

Di sisi lain, sebuah laporan terpisah telah memperingatkan bahwa mengganti pasar pembantaian udara terbuka Asia dengan peternakan untuk daging akan menciptakan kondisi berbahaya yang sama untuk berkembang biak yang sangat ganas.

Baca Juga: Update Covid-19 Minggu 10 Mei: Sembuh 2.698, Meninggal 973 Orang

Valentina Rizzi, seorang ahli penyakit di EFSA, mengatakan penyakit yang ditularkan secara langsung atau tidak langsung dari hewan, termasuk ternak ke manusia disebut zoonosis.

"Sebagian besar dari semua penyakit menular pada manusia berasal dari hewan, dan lebih khusus lagi mayoritas infeksi baru pada manusia dalam 10 tahun terakhir benar-benar berasal dari hewan atau makanan yang berasal dari hewan," jelasnya.

Ilustrasi pasar penyembelihan hewan. (Pixabay)
Ilustrasi pasar penyembelihan hewan. (Pixabay)

Para ahli berbicara ketika pemerintah di seluruh dunia menghadapi seruan desakan untuk melarang pasar penyembelihan hewan hidup, seperti yang ada di Wuhan, terkait dengan kemunculan virus corona . Organisasi Kesehatan Dunia telah ditekan untuk melakukan intervensi .

The Independent 's kampanye Hentikan Perdagangan Satwa menyerukan perdagangan harus benar-benar dikontrol dan diatur.

Virus seperti Covid-19 telah dikaitkan dengan kios di Asia Tenggara dan India, di mana hewan rentan terhadap penyakit karena tekanan yang disebabkan oleh pengurungan yang begitu dekat dan pemandangan hewan lain yang disembelih diyakini melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka .

Baca Juga: 2.698 Pasien Virus Corona RI Sembuh Per 10 Mei

Awal pekan ini, para peneliti yang dipimpin oleh Universitas Sheffield dan Bath memperingatkan bahwa pertanian intensif, yang melibatkan penggunaan antibiotik yang berlebihan, jumlah hewan yang tinggi, dan keragaman genetik yang rendah adalah sarang bagi penyebaran patogen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI