Suara.com - Djoko Santoso, mantan panglima TNI Jenderal (purn) meninggal dunia pada Minggu (10/5/2020) pagi tadi, setelah beberapa hari menjalani operasi pendarahan otak.
Pendarahan otak merupakan jenis stroke yang juga disebut brain hemorrhage. Penyebab pendarahan otak termasuk tekanan darah tinggi, pembuluh darah yang lemah atau bocor, penyalahgunaan obat dan trauma.
Dilansir dari Hello Sehat, kondisi ini menyebabkan jaringan otak iritasi dan bengkak yang juga disebut cerebral edema. Darah yang menggumpal bisa menekan jatingan otak hingga memengaruhi aliran darah di sekitarnya.
Aliran darah yang tidak lancar inilah akan membuat sel-sel otak tidak bisa mendapatkan oksigen dan makanan. Akhirnya, sel-sel otak rusak dan mati.
Baca Juga: Melahirkan saat Positif Corona Covid-19, Ibu Ini Tak Bisa Menyusui Bayinya
Pendarahan otak merupakan kondisi umum yang bisa menyerang semua orang dari golongan usia berapa pun. Tapi, kondisi ini lebih sering terjadi pada pasien dewasa dibandingkan orang yang lebih muda.
Meskipun lebih banyak menyerang orang dewasa, tapi tidak jarang pendarahan otak dialami oleh anak-anak dan bayi baru lahir.
Dilansir dari Healthline, pendarahan otak juga terbagi dalam beberapa jenis yang perlu dipahami, antara lain:
1. Hematoma epidural
Hematoma adalah kumpulan atau gumpalan darah di luar pembuluh darah. Kondisi ini terjadi ketika darah terakumulasi di antara tengkorak dan menutupi otak. Orang dalam kondisi ini mungkin akan kehilangan kesadaraan sesaat lalu kembali lagi.
Baca Juga: Hindari 2 Minuman Ini Saat Buka Puasa, Bisa Picu Kulit Kering
2. Hematoma subdural