Djoko Santoso Meninggal Dunia, Kenali Gejala dan Penyebab Pendarahan Otak

Minggu, 10 Mei 2020 | 12:29 WIB
Djoko Santoso Meninggal Dunia, Kenali Gejala dan Penyebab Pendarahan Otak
Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Djoko Santoso. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Djoko Santoso meninggal usai beberapa hari menjalani operasi akibat pendarahan otak.

Politisi partai Gerindra itu menghembuskan napas terakhir pada Minggu (10/5/2020) pukul 06.30 WIB dengan usia 67 tahun.

Mengutip dari situs Medical News Today, pendarahan otak umumnya rawan terjadi pada orang dewasa yang lebih tua alias lanjut usia (lansia).

Kemungkinan penyebab lain bisa disebabkan penyakit darah, tumor otak, septikemia, atau penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang.

Baca Juga: Kerap Dibuang, Desainer Ini Ubah Sprei Bekas Jadi Kemeja Mewah

Meski begitu pendarahan otak juga bisa terjadi pada anak-anak. Sebagian besar pendarahan intraserebral yang tiba-tiba terjadi pada anak-anak disebabkan oleh kebocoran pembuluh darah yang menyuplai ke jaringan otak.

Sedangkan pada bayi, pendarahan otak dapat terjadi karena cedera kelahiran atau trauma tumpul pada perut wanita saat hamil.

Ilustrasi otak manusia. (Shutterstock)
Ilustrasi otak manusia. (Shutterstock)

Gejala juga opsi perawatan yang dilakukan pada pasien pendarahan otak sama antara pasien orang dewasa dan anak-anak. Namun perawatan anak-anak tergantung pada lokasi pendarahan serta tingkat keparahannya.

Anak-anak juga biasanya pulih dari pendarahan otak dengan hasil yang lebih baik daripada orang dewasa, karena otak anak masih berkembang.

Pendarahan otak termasuk keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan segera.

Baca Juga: Kelapa Muda Kulit Dalam Bewarna Pink Bikin Penasaran, Netizen Debat Namanya

Jika pembuluh darah di otak bocor dan menyebabkan perdarahan maka bisa terjadi stroke hemoragik.

Kompresi dari pendarahan yang berlebihan mungkin sangat parah sehingga darah yang mengandung oksigen tidak dapat mengalir ke jaringan otak.

Kekurangan oksigen di sel-sel otak itu lah yang menyebabkan pembengkakan hingga kematian.

Orang yang mengalami pendarahan otak dapat mengalami berbagai gejala yang berbeda, seperti kesemutan tiba-tiba, lemas, mati rasa, atau kelumpuhan pada wajah, lengan, dan kaki. Ini kemungkinan besar terjadi pada satu sisi tubuh saja.

Gejala lain yang bisa dialami yaitu, sakit kepala parah yang datang tiba-tiba, kesulitan menelan, kehilangan keseimbangan tubuh, kesulitan memahami, kesulitan berbicara, pingsan, lesu, hingga kejang-kejang.

Sangat penting untuk mengenali gejal awal pendarahan otak dengan cepat untuk memungkinkan perawatan dimulai sesegera mungkin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI