WHO: Menginfeksi Relawan Sehat dengan Virus Corona Bisa Percepat Vaksin

Sabtu, 09 Mei 2020 | 20:44 WIB
WHO: Menginfeksi Relawan Sehat dengan Virus Corona Bisa Percepat Vaksin
Logo Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, bahwa menginfeksi relawan sehat dengan virus penyebab Covid-19 bisa mempercepat studi vaksin terhadap patogen yang mematikan.

Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), metode penelitian semacam itu mamang berpotensi menimbulkan bahaya besar bagi subyek. Tetapi dapat dipertimbangkan dalam situasi yang mengerikan dan dengan perlindungan tertentu.

Para peneliti di seluruh dunia berlomba mengembangkan vaksin untuk melindungi terhadap virus corona yang mematikan dan memungkinkan negara-negara untuk membangun kembali ekonomi yang tertatih-tatih.

Menginfeksi relawan sehat dengan virus untuk memastikan kerja vaksin disebut dengan studi tantangan. Hal ini dapat mempercepat jalur ketersediaan vaksin ke masyarakat.

Baca Juga: Pemkot Jogja Pastikan Data Penerima Bantuan COVID-19 Tidak Dobel

"Studi-studi tantangan dapat secara substansial lebih cepat untuk dilakukan daripada uji coba lapangan vaksin,” menurut WHO.

“Sebagian karena jauh lebih sedikit peserta yang perlu terpapar dengan vaksin eksperimental untuk memberikan perkiraan (awal) efikasi dan keamanan,” tambahnya.

Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]

Laporan tersebut menetapkan delapan kondisi yang perlu dipenuhi untuk mempertimbangkan studi tantangan, termasuk pembenaran ilmiah, penilaian manfaat potensial, dan persetujuan penuh dari subyek.

Menurut para ilmuwan yang dipimpin oleh Marc Lipsitch, ahli epidemiologi Sekolah Kesehatan Publik Harvard, menyatakan bahwa studi tantangan memiliki potensi untuk mengurangi kematian akibat virus corona di seluruh dunia. Tetapi menimbulkan potensi bahaya yang signifikan bagi para sukarelawan.

"Jelas, sukarelawan yang menantang dengan virus hidup ini berisiko menyebabkan penyakit parah dan bahkan mungkin kematian," kata mereka pada bulan Maret dalam sebuah artikel di Journal of Infectious Diseases.

Baca Juga: Bhayangkara FC Belum Mau Bicarakan Kontrak Pemain, Kenapa ?

Vaksin biasanya diuji dalam kelompok besar dan hasilnya dibandingkan dengan kelompok orang yang tidak divaksinasi. Menunggu kedua kelompok menjadi terpapar penyakit dalam kehidupan sehari-hari yang biasa dapat memakan waktu berbulan-bulan, sementara studi tantangan akan memastikan bahwa subjek segera terkena virus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI