Korban Termuda di Inggris, Bayi 16 Minggu Meninggal akibat Virus Corona

Sabtu, 09 Mei 2020 | 07:58 WIB
Korban Termuda di Inggris, Bayi 16 Minggu Meninggal akibat Virus Corona
Ilustrasi bayi sakit (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang bayi berusia enam minggu meninggal dunia setelah tertular virus corona di Inggris. Bayi ini termasuk di antara 322 orang baru yang dilaporkan meninggal di rumah sakit seluruh Inggris. Total kematian di negara tersebut sekarang menjadi 22.764 kasus.

Dilansir Independent, korban tertua adalah seorang lansia berusia 103 tahun, sementara 22 dari 332 pasien tersebut diketahui tidak memiliki kondisi kesehatan penyerta.

NHS England melaporkan bayi tersebut meninggal di rumah sakit pada 3 Mei lalu dan insiden ini membuatnya menjadi orang termuda yang meninggal akibat Covid-19 di Inggris.

Sedangkan kasus kematian termuda lainnya adalah bayi baru lahir di China. Dia didiagnosis 30 jam setelah dilahirkan pada 2 Februari lalu.

Baca Juga: Jumlah Ibu Hamil Makin Banyak Selama WFH karena Pandemi Corona di Sukoharjo

Ilustrasi bayi sakit (Pexels)
Ilustrasi bayi sakit (Pexels)

Sedangkan ibu dari sang bayi juga didiagnosis terinfeksi vorus corona sebelum melahirkan.

Terkait kasus kematian ini, para ahli medis mengatakan itu bisa menjadi kasus di mana infeksi tertular di dalam rahim.

"Ini mengingatkan kita untuk memperhatikan ibu-ke-anak yang mungkin menjadi rute penularan virus corona," kata kepala dokter dari departemen kedokteran neonatal Rumah Sakit Anak Wuhan, Zeng Lingkong, kepada Reuters.

Tetapi ada juga kemungkinan bahwa bayi itu terinfeksi setelah lahir karena berhubungan dekat dengan sang ibu.

Ilustrasi virus Corona Covid-19 - (Pixabay/geralt)
Ilustrasi virus Corona Covid-19 - (Pixabay/geralt)

"Sangat mungkin bayi itu mengambilnya dengan sangat konvensional, dengan menghirup tetesan virus yang berasal dari batuk ibu," Stephen Morse, seorang ahli epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Mailman di Universitas Columbia, mengatakan kepada Business Insider.

Baca Juga: Kasus Pertama, Ibu Hamil dengan Corona Covid-19 Berisiko Preeklamsia

Hanya saja, untuk kasus kematian bayi di Inggris tidak diketahui apakah sang ibu juga menderita Covid-19 atau tidak. Oleh karenanya, masih dibutuhkan studi lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI