Hari Talasemia Sedunia: Kelainan Darah Turunan yang Belum Ada Obatnya

Jum'at, 08 Mei 2020 | 16:15 WIB
Hari Talasemia Sedunia: Kelainan Darah Turunan yang Belum Ada Obatnya
Ilustrasi Hari Talasemia Sedunia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Talasemia Sedunia: Kelainan Darah Turunan yang Belum Ada Obatnya

Setiap tanggal 8 Mei dalam setiap tahunnya, kita memeringati Hari Talasemia Sedunia. Hari ini adalah tentang meningkatkan kesadaran tentang talasemia dan menghormati pasien serta orang tua karena tidak menyerah dalam menghadapi kondisi ini.

Dilansir The Health Site, talasemia thalassemia merupakan kelainan darah yang turun menurun, yang mana tubuh memiliki hemoglobin lebih sedikit dari biasanya.

Hemoglobin merupakan media yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen ke berbagai bagian tubuh. Kondisi ini sangat umum di antara orang-orang Mediterania, Asia Selatan, dan Afrika.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Hadiri Pernikahan Warga Jateng yang Terkena Talasemia

Gejala talasemia

Gejala kondisi ini dapat berkisar dari ringan, berat hingga mengancam jiwa, dan umumnya penderita dari penyakit ini mengalami kantuk, sesak napas dan kelelahan, nyeri dada dan sering sakit kepala bisa menyertai tingkat energi yang rendah.

Anak-anak kemungkinan akan mengalami masalah perkembangan dan menunjukkan gejala penyakit kuning serta kulit pucat. Mereka juga rentan terhadap pusing dan pingsan, memiliki kerentanan lebih besar terhadap infeksi.

Pembengkakan perut, kelainan bentuk tulang wajah dan urin berwarna gelap adalah gejala lain dari talasemia.

Ilustrasi sel darah merah. (Shutterstock)
Ilustrasi sel darah merah. (Shutterstock)

Jenis talasemia dan penyebabnya

Baca Juga: Cegah Kematian, Kenali Gejala Talasemia Sejak Dini

Mutasi tertentu pada DNA sel yang membuat hemoglobin menyebabkan kondisi ini. Orang tua mewariskan mutasi ini kepada anak-anak mereka.

Molekul hemoglobin yang terkena adalah rantai alfa dan beta. Jika produksi rantai alfa atau beta turun, penderita mendapatkan alfa-talasemia atau beta-talasemia.

Penderita mewarisi 2 rantai alfa dari masing-masing orang tua mereka. Semakin banyak gen bermutasi yang diwarisi, akan semakin parah kondisi yang dialaminya.

Pada beta-talasemia, tingkat keparahan talasemia akan tergantung pada bagian mana dari molekul hemoglobin yang terpengaruh.

Di sini, penderita mewarisi satu gen dari setiap orangtua. Jika mereka mewarisi satu gen yang bermutasi, gejalanya akan sangat ringan. Tetapi jika mewarisi 2 gen yang bermutasi, gejala akan parah.

Pengobatan talasemia

Tidak ada obat untuk penyakit ini dan penderita juga tidak bisa mencegahnya.

Jika gejalanya ringan, penderita bisa mengatasinya dengan tindakan pencegahan kecil dan mengubah gaya hidup. Tetapi kadang-kadang, gejalanya mungkin parah, dan penderita mungkin memerlukan transfusi darah berkala.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI