Catat, Ciri Kleptomania Seperti di Drama The World of the Married

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 08 Mei 2020 | 15:44 WIB
Catat, Ciri Kleptomania Seperti di Drama The World of the Married
Kenali Ciri Anak Kleptomania di Drama The World of the Married (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Catat, Ciri Kleptomania Seperti di Drama The World of the Married

Drama Korea The World of The Married yang disiarkan JTBC menjadi perbincangan hangat, salah satunya karena sifat kleptomania yang dimiliki Lee Joon-yeong.

Di episode 8, terlihat Joon-yeong mengambil barang temannya dan mendatangi psikiater untuk melakukan konseling. Lalu, apa sebenarnya kleptomania?

Kleptomania adalah gangguan perilaku yang membuat orang mencuri atau mengutil. Kondisi ini tentu berbeda dengan pencurian.

Baca Juga: 3 Hari Lagi, Drama Korea The World of the Married Bisa Ditonton di Trans TV

Umumnya, orang dengan kleptomania mengambil barang yang tidak dibutuhkan atau tidak berguna. Bahkan orang yang memiliki kleptomania bisa berasal dari keluarga dengan ekonomi berkecukupan.

Gangguan perilaku ini bisa diderita oleh siapa pun. Tetapi dilansir oleh Hellosehat, perempuan lebih sering mengalaminya dibandingkan lelaki.

Adapun ciri-ciri umum orang memiliki kleptomania yang membedakannya dengan tindakan kejahatan pencurian, antara lain:

  1. Pengidap kleptomania tidak terus-menerus mencuri demi keuntungannya sendiri. Mereka akan mencuri ketika keinginannya sangat kuat dan tak bisa menahannya.
  2. Perilaku kleptomania juga biasanya muncul secara spontan, tanpa kerjasama orang lain.
  3. Orang dengan kleptomania sering kali mencuri sesuatu yang tidak berguna atau tidak dibutuhkannya. Bahkan, mereka mungkin saja bisa membelinya sendiri.
  4. Pengidap kleptomania biasanya menyimpan barang-barang curiannya di satu tempat dan tidak pernah menggunakannya.
  5. Biasanya mereka melakukan pencurian di tempat umum, seperti toko atau swalayan. Tetapi, mereka bisa juga mengambil barang milik teman atau orang terdekatnya.
  6. Kleptomania berbeda dengan pencurian karena biasanya episode ini bisa datang dan pergi. Selain itu, episode kleptomania juga bisa muncul dalam intensitas lebih besar maupun lebih kecil.

Karena itu, pengidap kleptomania membutuhkan konseling atau bantuan psikiater agar bisa mengontrol gangguan perilakunya.

Lalu bagaimana cara mengatasinya? Dilansir oleh Healthline, orang dengan kleptomania sangat sulit untuk mengatasi kondisi sendiri tanpa bantuan medis. Perawatan untuk orang kleptomania biasanya meliputi kombinasi psikoterapi dan obat-obatan yang bisa mengatasi pemicu serta penyebabnya.

Baca Juga: Raisa Ketakutan Nonton Drama The World of the Married, Kenapa?

Joon Yeong, anak pemeran utama yang menderita kleptomania (Instagram/@theworldofthemarried)
Joon Yeong, anak pemeran utama yang menderita kleptomania (Instagram/@theworldofthemarried)

Perawatan paling umum adalah terapi perilaku kognitif untuk mengobati kleptomania. Pada terapi perilaku kognitif ini, terapis akan membantu Anda belajar menghentikan perilaku buruk dan mengatasi kognisi yang menyebabkannya.

Terapi juga biasanya akan menggunakan dua metode dalam menangani orang kleptomania, antara lain:

  1. Desensitisasi sistematis, yakni kondisi di mana Anda berlatih teknik relaksasi untuk belajar mengendalikan dorongan mencuri.
  2. Kepekaan terselubung, yakni kondisi di mana Anda membayangkan diri sendiri mencuri dan menghadapi konsekuensi negatif dari tindakan tersebut.

Selain itu, terdapat obat-obatan yang diresepkan untuk mengatasi suasana hati yang terkait atau gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau gangguan obsesif-kompulsif.

Dokter juga mungkin akan meresepkan obat untuk menyeimbangkan opioid untuk mengontrol kimia otak yang mendorong perilaku mencuri.

Meskipun kleptomania sulit disembuhkan, tetapi itu bisa dikontrol. Perawatan terus-menerus memang diperlukan untuk menghindari kekambuhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI