Alasan Mengapa Rekomendasi Cegah Covid-19 Wajib Dipatuhi

Risna Halidi Suara.Com
Jum'at, 08 Mei 2020 | 13:45 WIB
Alasan Mengapa Rekomendasi Cegah Covid-19 Wajib Dipatuhi
Ilustrasi isolasi atau karantina COVID-19 - (Pixabay/Alexey_Hulsov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Alasan Mengapa Rekomendasi Cegah Covid-19 Wajib Dipatuhi

Imbauan agar masyarakat berdiam di rumah dulu saat ini dan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah bagian dari rekomendasi pemerintah saat pandemi Covid-19.

Pesan ini ramai disampaikan oleh berbagai perusahaan, lembaga dan instansi swasta dengan memanfaatkan media sosial dan media massa untuk  berbagi tips dan pengetahuan  tentang cara  menyikapi pandemi. Cara ini diyakini dapat memutuskan rantai penyebaran virus Covid-19.

Rekomendasi lainnya adalah menggunakan double masker saat berada di luar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, dan tidak menyentuh daerah wajah, kemudian menerapkan etika batuk bagi yang mengalami sakit pernafasan serta menghindari kontak dengan ternak dan hewan liar.

Baca Juga: Arab Saudi Pasang Gerbang Sterilisasi di Masjidil Haram dan Nabawi

"Karakter penyebaran Covid-19 sangat cepat meluas, misalnya saja ada penderita yang berdahak atau bersin, sebarannya bisa mencapai radius 3 meter bahkan dapat mencapai hingga 6 meter jika penderita batuk dan bersin yang kuat. Buruknya, jika sudah terpapar dan terinfeksi virus ini bisa melemahkan sistem imun. Dalam 6 jam virus masuk ke dalam tubuh sistem kekebalan tubuh bisa mulai terganggu. Walau ada juga yang dapat  bertahan 14 hari tanpa gangguan kesehatan. Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak patuh pada aturan jaga jarak (physical distancing)," jelas Section of Claim Sequis, dr. Yosef Fransiscus melalui siaran pers yang diterima Suara.com.

Mereka yang tergolong rentan tertular virus adalah orang dengan daya tahan tubuh lemah, orang yang sering bepergian  ke luar negeri, atau memiliki riwayat penyakit saluran pernafasan, seperti pneumonia, TBC, asma karena virus ini membantu virus dan kuman lainnya untuk menyerang saluran pernafasan dan menurunkan sistem imun.

Untuk mengetahui apakah sudah terjadi penularan dapat dilihat pada manifestasi klinis yang biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah paparan.

"Seperti yang sering kita dengar bahwa  gejala umum terinfeksi dapat dicurigai jika ada gangguan pernapasan akut, seperti demam, batuk kering tak kunjung reda dan sesak napas. Jika kasusnya berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian," tambahnya.

Rekomendasi pencegahan penularan Covid-19 memang terdengar sederhana dan sebenarnya dapat dilakukan dengan mudah. Namun sayangnya, tidak semua orang serius mematuhi rekomendasi tersebut.

Baca Juga: Kemenkes: Pendapatan Rumah Sakit Menurun Akibat Corona

Ada juga yang  tidak paham bahwa walau tidak sakit sekalipun, manusia bisa menjadi pembawa virus (carrier) tanpa sadar dan tidak  sengaja menularkan ke keluarganya. Hal ini terbukti dari masih banyak didapati orang berkumpul dan beraktivitas yang tidak perlu di luar rumah hingga harus ditertibkan oleh petugas keamanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI