Makin Banyak, Korban Tewas karena Virus Corona di AS Tembus 75 Ribu

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 08 Mei 2020 | 12:10 WIB
Makin Banyak, Korban Tewas karena Virus Corona di AS Tembus 75 Ribu
Pandemi Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Makin Banyak, Korban Tewas karena Virus Corona di AS Tembus 75 Ribu

Virus Corona Covid-19 di Amerika Serikat makin merajalela. Laporan terbaru menyebut korban terus bertambah dan jumlah kasus terus meningkat.

Dilansir Anadolu Agency, berdasarkan data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University, dari 1.245.622 kasus yang dikonfirmasi, dengan sedikitnya 75.423 orang meninggal dunia.

Amerika Serikat adalah negara yang mencatat jumlah kasus sekaligus angka kematian terbanyak di dunia. Meski begitu, sudah hampir 190.000 pasien sudah dinyatakan pulih.

Baca Juga: Studi Terbaru Ungkap Virus Corona Covid-19 Bisa Bertahan di Air Mani

New York adalah negara bagian yang paling terdampak dengan 26.130 kematian dari 327.000 kasus, diikuti New Jersey dengan 8.801 kematian dari 133.000 kasus.

Lonjakan besar kematian terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden Donald Trump memperkirakan bahwa korban Covid-19 di negara itu dapat mencapai 100.000 jiwa.

Pada akhir Maret, dokter yang memimpin tim respons Covid-19, Deborah Birx, memaparkan potensi angka kematian di AS.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. [Shutterstock]
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. [Shutterstock]

Menurutnya, sebanyak 100.000 bahkan 240.000 nyawa terancam jika AS mengikuti aturan kesehatan dan pembatasan sosial.

Namun, jika tak ada intervensi apa pun, dia memperkirakan jumlahnya bisa mencapai 1,5 hingga 2 juta korban. Inggris dan Italia juga mencatat jumlah korban tertinggi setelah AS, yaitu 30.689 dan 29.958 jiwa.

Baca Juga: Sedih, Airy Indonesia Tutup Permanen di Tengah Pandemi Virus Corona

Virus Corona, yang secara resmi dikenal sebagai Covid-19, pertama kali diidentifikasi di China, dan telah menyebar ke setidaknya 187 negara dan wilayah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI