Jaga Pola Makan Saat Ramadan Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Jum'at, 08 Mei 2020 | 11:00 WIB
Jaga Pola Makan Saat Ramadan Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung
Kadar Kolesterol. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jaga Pola Makan Saat Ramadan Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Jantung merupakan salah satu organ vital yang harus benar-benar dijaga kesehatannya. Tapi sayang banyak dari kita sering mengonsumsi makanan yang justru malah berisiko merusak jantung.

Terlebih di bulan Ramadan seperti sekarang ini, harusnya dapat menjadi momen mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan mengurangi kebiasaan mengonsumsi makanan sembarangan saat sahur dan berbuka puasa.

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Vito A Damay, Sp.JP(K), M.Kes, FIGA, FICA, FAsCC mengingatkan makanan seperti santan, daging yang berlemak sangat berbahaya bagi jantung, dan sebaiknya di batasi untuk dikonsumsi saat berpuasa.

Baca Juga: Naik Rp 5.000, Harga Emas Antam Dibanderol Rp 918.000 per Gram

"Makanan santan dan banyak daging dan lemak itu berbahaya. Tapi ya konsumsilah dengan berpikir juga, dengan tau batas diri. Memang masing masing orang pasti susah ditahan. Tapi intinya sebenarnya bagaimana kita menjaga porsinya. Kalau kita makan banyak sekali pasti (merusak jantung)," ujar dr. Vito beberapa waktu lalu dalam diskusi online.

Dokter Vito juga menyinggung masyarakat yang jarang melakukan cek kolesterol dan atau gula darah. Katanya, orang-orang demikian tidak tahu persis kondisi tubuhnya dan tidak tahu takaran yang tepat untuk mengonsumsi makanan berlemak dan manis.

"Masing-mading orang akan beda dan juga orang orang yang suka makan manis, waduh hati hati sekali, karena bisa jadi gula darah naik Jadi kalau nanti ternyata makanan manis manis bikin gula darah nggak terkontrol, berlebihan, tubuh kita udah nggak bisa lagi tahan nah nanti jadi penyakit lagi yang baru," jelasnya.

Itulah mengapa, kata Dokter Vito, orang memiliki penyakit diabetes karena tubuhnya yang sudah tidak tahan dengan bombardir makanan manis terus menerus.

Hingga akhirnya tubuh tidak bisa memproduksi insulin yang cukup untuk mengolah gula di dalam tubuh, dan lahirlah diabetes. "Orang diabetes, kolesterol tinggi, bikin orang jadi rentan potensi risiko serangan jantung di kemudian hari," tutupnya.

Baca Juga: Bukan Mosi Tidak Percaya, Direktur PT LIB: Hanya Sampaikan Kondisi Terkini

Sebagai kesimpulan, meski Ramadan merupakan waktu umat Muslim lebih menghargai setiap santapan yang nikmat, namun baiknya selalu menjaga pola makan yang baik dan sehat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI