Orang Kulit Hitam 4 Kali Lebih Mungkin Meninggal Akibat Covid-19

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 08 Mei 2020 | 08:40 WIB
Orang Kulit Hitam 4 Kali Lebih Mungkin Meninggal Akibat Covid-19
Ilustrasi Covid-19 (Unsplash/Adam Niescioruk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang Kulit Hitam 4 Kali Lebih Mungkin Meninggal Akibat Covid-19, Kenapa?

Selama ini memang masih belum banyak riset yang menghubungkan tingkat kematian akibat virus corona atau Covid-19 dengan ras seseorang. Namun, sebuah laporan terbaru mengungkap bahwa orang kulit hitam empat kali lebih mungkin untuk meninggal akibat Covid-19 daripada orang kulit putih.

Hal itu berdasarkan angka resmi yang memperlihatkan perbedaan dramatis dalam dampak pandemi coronavirus di Inggris dan Wales.

Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris menemukan bahwa perbedaan dalam dampak virus tidak hanya disebabkan oleh perbedaan yang sudah ada sebelumnya dalam kekayaan masyarakat, kesehatan, pendidikan dan tempat tinggal.

Baca Juga: Sarinah Akan Direnovasi, Gerai McDonalds Sarinah Diminta Tutup 10 Mei 2020

Ilustrasi orang kulit hitam cuci tangan. (Dok: Pixabay)
Ilustrasi orang kulit hitam cuci tangan pakai sabun, sebagai salah satu upaya pencegahan virus Corona Covid-19. (Dok: Pixabay)

Mereka menemukan bahwa setelah memperhitungkan usia, ukuran kesehatan, kecacatan yang dilaporkan sendiri dan karakteristik sosial-demografis lainnya, orang kulit hitam masih hampir dua kali lebih mungkin mengalami kematian yang berhubungan dengan Covid-19 dibanding orang kulit putih.

"Hasil ini menunjukkan bahwa perbedaan antara kelompok etnis dalam kematian Covid-19 sebagian merupakan akibat dari kerugian sosial-ekonomi dan keadaan lainnya, tetapi bagian yang tersisa dari perbedaan belum dijelaskan," kata ONS seperti dilansir dari The Guardian.

Penelitian The Guardian bulan lalu juga mengkonfirmasi kecurigaan bahwa kelompok minoritas menghadapi risiko terbesar dari virus corona. Laporan itu menunjukkan bahwa daerah dengan populasi etnis minoritas tinggi di Inggris dan Wales cenderung memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi selama pandemi sejauh ini.

Zubaida Haque, wakil direktur thinktank ras kesetaraan Runnymede Trust, menyebut temuan itu "mengkhawatirkan".

“Kita tidak bisa mengabaikan betapa pentingnya diskriminasi rasial dan ketidaksetaraan rasial (misalnya di perumahan), bahkan di antara kelompok sosial ekonomi yang lebih miskin, Faktor-faktor ini penting tetapi tidak diperhitungkan dalam sebagian besar pemodelan statistik faktor risiko Covid-19," kata dia.

Baca Juga: Selain Stroberi, Inilah 7 Buah Beri yang Paling Menyehatkan

Helen Barnard, direktur pelaksana Yayasan Joseph Rowntree, mengatakan temuan itu adalah "pengingat yang jelas bahwa meskipun kita semua menghadapi badai yang sama, kita tidak semua berada di kapal yang sama".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI