Menarik, Ini 10 Pandangan Mantan Direktur CDC Tentang Covid-19

Jum'at, 08 Mei 2020 | 05:15 WIB
Menarik, Ini 10 Pandangan Mantan Direktur CDC Tentang Covid-19
Ilustrasi Covid-19. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC, Tom Frieden, menguraikan 10 pandangannya mengenai Covid-19 pada Rabu (6/5) ketika ia berbicara di House Appropriations Committee dengan mendengarkan tanggapan pandemi.

Menurut Frieden, ia belum pernah melihat wabah sebesar yang terjadi saat ini selama dirinya bekerja di bidang kesehatan.

"Dalam 30 tahun saya di kesehatan publik, saya belum pernah melihat yang seperti ini," kata Frieden dilansir dari CNN.

Ia mengakui bahwa pandemi saat ini menakutkan dan menjadi yang pertama dalam sejarah manusia. Ia pun menyampaikan sepuluh pandangannya terkait Covid-19:

Baca Juga: CDC Korea: Cepatnya Penyebaran Covid-19 di Perkantoran, 43 Persen Positif

1. Covid-19 benar-benar mimpi buruk di New York City

New York memiliki kasus virus corona yang terkonfirmasi dari semua negara bagian dengan total 321.192 orang dan 25.231 kematian, menurut data Universitas Johns Hopkins. Di New York City saja, ada 173.288 kasus dengan 43.676 dirawat di rumah sakit dan 13.938 kematian dikonfirmasi.

Frieden melihat angka kematian di New York akibat Covid bahkan dua kali lebih banyak daripada hari biasa yang disebabkan penyakit lain.

2. Hanya permulaan

Frieden berpikir dunia masih dalam fase awal pandemi. Para ahli John Barry dan Marc Lipsitch ikut menulis sebuah laporan baru yang memperkirakan bahwa pandemi dapat bertahan hingga dua tahun lagi, dan mereka memperingatkan bahwa situasinya bisa jauh lebih buruk daripada apa yang telah terjadi sejauh ini.

Baca Juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?

3. Data adalah senjata yang sangat kuat umtuk melawan virus

Frieden menjelaskan bahwa data yang digunakan untuk memantau tren dapat membantu hentikan penularan sebelum berubah menjadi wabah. Menurutnya, data dapat membantu menghentikan wabah berubah menjadi epidemi.

Ahli epidemiologi Universitas Stanford Dr. John Ioannidis telah menemukan dari data yang muncul bahwa infeksi virus corona lebih umum daripada yang diperkirakan para ahli dan risiko kematian bagi orang rata-rata lebih rendah dari yang diproyeksikan pertama kali.

4. Kita perlu 'karantina virus'

Imbauan agar tetap tinggal di rumah telah memperlambat penyebaran virus dan meratakan kurva di negara bagian seperti New York dan California. Tapi virus terus menyebar di seluruh negara dengan sekitar 30.000 kasus baru sehari dalam hampir sebulan.

Negara-negara di AS mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan wilayah, artinya mereka membuka diri terhadap peningkatan infeksi. Itu sebabnya, kata Frieden, para ahli perlu mengkarantina virus corona begitu statistik kasus mulai merata.

5. Tentukan keseimbangan

Ekonomi tidak harus mengorbankan kesehatan masyarakat. Frieden mengatakan perlu menemukan keseimbangan antara memulai kembali ekonomi dan membiarkan virusnya merajalela.

Sebuah model dari Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington telah merilis angka revisi yang menunjukkan bahwa 134.000 orang Amerika bisa mati pada bulan Agustus.

6. Lindungi tim medis

"Kita harus melindungi pekerja tenaga kesehatan dan staf penting lainnya, atau pahlawan garis depan perang ini," kata Frieden.

Menurut perkiraan oleh CDC, lebih dari 9.200 petugas kesehatan telah terinfeksi virus corona. Pekerja kesehatan dan staf penting berada pada risiko terbesar, dan rumah sakit menghadapi kekurangan alat pelindung diri penting seperti masker N95 untuk melindungi mereka.

7. Lindungi orang yang paling rentan

Delapan dari 10 kematian yang dilaporkan di AS berasal dari orang tua yang berusia 65 tahun ke atas, menurut CDC. Dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan riwayat penyakitnya seperti asma, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau diabetes berisiko lebih tinggi.

8. Pemerintah dan perusahaan swasta perlu bekerja sama

Baik pemerintah dan industri harus berkolaborasi untuk melakukan investasi besar-besaran dalam pengujian dan distribusi vaksin sesegera mungkin, kata Frieden.

Anthony Fauci, kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan bahwa pada Maret, vaksin berpotensi tersedia dalam satu tahun hingga 18 bulan. Namun, para ahli masih ragu.

Namun peneliti Pusat Keamanan Kesehatan di Universitas Johns Hopkins, Dr Amesh Adalja, tidak yakin vaksin bisa diciptakan secepat itu.

"Pengembangan vaksin biasanya diukur dalam tahun, bukan bulan," katanya.

9. Jangan mengabaikan masalah kesehatan non-Covid

Sementara pandemi telah memenuhi banyak rumah sakit dengan pasien di seluruh dunia, tidak menjadikan orang lain kebal terhadap penyakit lainnya.

Banyak prosedur elektif telah dibatalkan atau ditunda, dan pasien dengan penyakit lain menunggu dalam ketakutan ketika mereka menunda pengobatan. Banyak juga yang khawatir untuk keluar dan mengunjungi rumah sakit karena takut tertular virus.

10. Siaga adalah yang terpenting

Frieden mengatakan, tidak bisa dihindari bahwa akan ada wabah lagi di masa depan. Kedatangannya yang tiba-tiba akan membuat manusia menjadi makhluk yang kurang siap.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI