Peneliti: Persebaran Virus Corona Lebih Berisiko di Ruang Minim Ventilasi

Kamis, 07 Mei 2020 | 16:28 WIB
Peneliti: Persebaran Virus Corona Lebih Berisiko di Ruang Minim Ventilasi
ilustrasi ruangan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan meyakini, bahwa virus corona menyebar melalui tetesan liur yang melompat di udara ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Hal tersebut yang kemudian menunjukkan, bahwa ruang dengan ventilasi buruk, seperti perkantoran akan meningkatkan risiko.

Melansir dari Business Insider, sebuah studi di kantor call center Seoul, Korea Selatan, mengungkapkan bahwa hampir setengah dari karyawan di satu lantai kantor terinfeksi virus corona.

Menurut William Schaffner, seorang profesor penyakit menular di Universitas Vanderbilt, partikel-partikel virus corona dapat lebih mudah berlama-lama di udara dalam ruang kecil seperti lift.

"Dalam ruang tertutup yang begitu rapat tanpa pergerakan udara yang kuat untuk waktu yang singkat, saya khawatir Anda mungkin akan terpapar," kata Schaffner.

Baca Juga: Video Ceramah Singgung Radikalisme Hilang, UGM Dipertanyakan Warganet

Wabah di call center Seoul memberikan studi kasus yang jelas tentang transmisi di perkantoran. Dari 811 karyawan, 97 orang terinfeksi di mana 94 di antaranya berada dalam lantai yang sama.

“Meskipun ada interaksi yang cukup besar antara pekerja di lantai X gedung yang berbeda di lift dan lobi, penyebaran Covid-19 hampir secara eksklusif terbatas pada lantai 11, yang menunjukkan bahwa durasi interaksi kemungkinan merupakan fasilitator penyebaran” tulis CDC Korea dalam laporannya.

Virus corona baru. (Shutterstock)
Virus corona baru. (Shutterstock)

Hal yang sama berlaku untuk rumah sakit.

Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Nature menemukan bahwa partikel virus terkonsentrasi di udara dalam area toilet 9 kaki persegi di kamar pasien rumah sakit Wuhan, China. Toilet tersebut tidak berventilasi.

Namun, di daerah bangsal berventilasi, jumlah virus sangat rendah. Hal ini membuat sebagian besar penularan virus corona terjadi di dalam ruangan.

Baca Juga: Pemerintah Usut Dugaan Eksploitasi WNI ABK di Kapal China

Sebuah laporan awal dari para ilmuwan Jepang menyatakan, bahwa kemungkinan orang yang terinfeksi Covid-19 di lingkungan tertutup adalah 18,7 kali lebih besar dibandingkan dengan lingkungan terbuka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI