ABK WNI Kapal China Minum Air Laut, Bagaimana Efeknya pada Kesehatan?

Kamis, 07 Mei 2020 | 15:19 WIB
ABK WNI Kapal China Minum Air Laut, Bagaimana Efeknya pada Kesehatan?
Jasad salah satu abk wni di kapal longxing. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kematian tiga Anak Buah Kapal (ABK) WNI yang jenazahnya dibuang ke laut menjadi perhatian nasional. Sebab, WNI yang bekerja di Kapal Longxing 629 China itu disebut mengalami perlakuan yang eksploitatif.

Ketua Serikat Pekerja Perikanan Indonesia (SPPI) Korea Selatan Ari Purboyo menyatakan pada Suara.com, Selasa (5/5/2020) menganai hasil forensik salah satu ABK yang tak selamat.

Dari hasil forensik ABK Effendi Pasaribu, menyatakan bahwa ia meninggal dunia karena pneumonia atau radang paru-paru. Faktor lainnya juga bisa dari makanan atau minuman yang ABK tersebut konsumsi setiap harinya.

"Itu minum mungkin bisa dilihat dari peristiwanya kan badannya membengkak ya. Itu kemungkinan besar mereka meminum air laut yang disuling," ungkapnya.

Baca Juga: Nabati VS Hewani, Mana yang Lebih Banyak Mengandung Protein?

Melansir dari Oceanservice, ketika manusia minum air laut, sel-sel mereka menyerap air dan garam. Sementara manusia dapat dengan aman menelan sejumlah kecil garam, kandungan garam dalam air laut jauh lebih tinggi dari apa yang dapat diproses oleh tubuh manusia.

Oleh karena itu, meminum air laut sendiri dampak bagi kesehatan mulai dari dehidrasi hingga masalah ginjal. Melansir dari Hellosehat, berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang muncul ketika meminum air laut.

1. Dehidrasi

Kandungan garam dalam air laut dapat membuat dehidrasi, sehingga semakin banyak air garam yang diminum maka akan semakin banyak pula cairan tubuh hilang. Sebab, air yang sudah ada dalam tubuh dialihkan untuk membantu mencairkan kelebihan garam.

Kekurangan air membuat gangguan pada fungsi tubuh lain. Dehidrasi akan membuat Anda kehausan, sementara pelarutan garam dalam tubuh akan membuat Anda sering buar air. Hal ini yang kemudian akan memperburuk dehidrasi

Baca Juga: HMS Center Minta Pemerintah Pastikan Bansos Sentuh Masyarakat Miskin

Ilustrasi air laut. (Pexels/Berend de Kort)
Ilustrasi air laut. (Pexels/Berend de Kort)

2. Diare

Menurut Western Journal of Medicine, beberapa jam setelah minum air laut membuat tubuh mengalami gejala terkait tingginya kadar garam. Gejala awal bisa muncul dengan diare yang menandakan ketidakmampuan usus untuk menyerap terlalu banyak garam.

Sementara garam yang tersisa di saluran usus akan membuat air mengalir keluar dari sel dan masuk ke saluran usus, membuat isi usus menjadi encer.

3. Gagal ginjal

Ginjal memiliki fungsi menyaring kelebihan bahan kimia dari darah. Saat menelan air garam, tubuh akan meningkatkan jumlah garam sehingga ginjal harus membuang garam dengan bantuan sejumlah besar air.

Air dan garam kemudian disaring oleh ginjal yang dibuang melalui urin. Jika itu terjadi dalam periode lama, maka kelebihan air akan membanjiri ginjal dan merusaknya. Hal tersebut yang akan memicu komplikasi serius pada ginjal yang berisiko kematian.

4. Gejala kronis

Minum air laut berkepanjangan bisa menyebabkan dehidrasi berat. Saat dehidrasi berat, Anda bisa mengalami halusinasi, mengigau, kejang, hingga hilang kesadaran.

Tubuh membutuhkan air untuk menjalankan fungsinya, sehingga saat dehidrasi berat dengan kehilangan 15 persen total air maka akan menimbulkan hal fatal. Kehilangan cairan akut bisa menempatkan Anda pada risiko tinggi mengalami koma, kerusakan otak, dan bahkan kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI