Suara.com - Para ahli biologi memperingatkan tentang adanya kemungkinan penyebaran Covid-19 pada limbah atau selokan. Hal tersebut dinyatakan oleh para ahli dari Universitas Stirling, Skotlandia.
Dilansir dari Independent, upaya untuk memperlambat penyebaran virus memang berfokus pada pencegahan penularan dari manusia ke manusia. Tetapi para ahli kini memperingatkan lebih banyak penelitian diperlukan tentang bagaimana Covid-19 dapat menyebar di air limbah.
Para peneliti menyarankan pada bulan April, bahwa menganalisis air limbah dapat memberikan sistem peringatan dini yang efektif untuk wabah. Mereka telah melakukan pengambilan sampel air limbah pada lima aliran air limbah di Paris, Prancis.
Tim peneliti menemukan adanya pola konsentrasi virus corona yang bertepatan dengan wabah.
Baca Juga: 9 Tips Parkir Mobil Saat di Rumah Saja, Nomor 6 Penting Soal Rem
Pada Selasa (5/5/2020), tim peneliti di Universitas Bangor, Wales juga menganalisis limbah untuk membantu para pejabat kesehatan memprediksi puncak kedua virus corona di Inggris.
Profesor Richard Quilliam, dari Universitas Stirling memperingatkan dalam sebuah makalah yang terbit pada Environment International bahwa sistem pembuangan limbah itu sendiri juga dapat menimbulkan risiko penularan virus.
“Kita tahu bahwa Covid-19 menyebar melalui tetesan dari batuk dan bersin, atau melalui benda atau bahan yang membawa infeksi,” kata Profesor Quilliam.
"Namun, baru-baru ini telah dikonfirmasi bahwa virus juga dapat ditemukan dalam kotoran manusia yang bertahan hingga 33 hari setelah pasien dites negatif untuk gejala pernapasan Covid-19," ujarnya.
Ia menambahkan, “belum diketahui apakah virus dapat ditularkan melalui rute faecal-oral, namun kita tahu bahwa pelepasan virus dari sistem pencernaan dapat bertahan lebih lama daripada pelepasan dari saluran pernapasan."
Baca Juga: 13.519 Mobil dan Motor di Suruh Pular Balik saat Keluar Jabodetabek
Oleh karena itu, Quilliam menekankan bahwa limbah bisa menjadi jalur penting sebagai peringatan paparan virus.