Suara.com - Nabati VS Hewani, Mana yang Lebih Banyak Mengandung Protein?
Protein jadi salah satu nutrisi yang sangat diperlukan tubuh. Sumber protein bisa dibagi menjadi hewani dan nabati atau tumbuh-tumbuhan.
Berdasarkan anjuran Kementerian Kesehatan, sebagai lauk pauk, protein harus memenuhi sedikitnya seperempat satu porsi makan harian. Lauk pauk hewan meliputi daging unggas, ikan, telur, dan hasil laut. Sementara protein nabati berupa tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
Adakah perbedaan jumlah protein pada hewan dan nabati? Tim pakar ahli gizi gugus tugas Covid-19, Niken Salindri menjelaskan bahwa di dalam protein terdapat asam amino esensial dan asam amino non esensial.
Baca Juga: Pasien Covid-19 dan PDP Butuh Protein Tambahan Untuk Jaga Imunitas
"Non esensial diproduksi diri sendiri tapi asam amino esensial dari makanan tadi," kata Niken dalam siaran langsung melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (7/5/2020).
Perbedaan protein hewani dan nabati itu terdapat pada jumlah asam amino. Niken menyampaikan, daging lebih banyak memiliki jumlah asam amino dibanding tahu dan tempe.
Meski begitu, menurutnya, konsumsi tahu dan tempe juga cukup untuk memenuhi kadar protein tubuh.
Pengurus DPP Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Triani Kresnawan, DCN, MKes, RD, menyarankan, alternatif lain untuk sumber protein dengan harga terjangkau juga bisa didapatkan dari telur.
"Kandungan protein itu sangat komplit pada telur. Ikan juga protein hewani yang sangat bagus dan mengandung omega 3. Ternyata omega 3 bukan hanya pada ikan salmon, ikan kembung juga," kata Triani dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Asupan Protein yang Cukup Bisa Jaga Imunitas Lansia
Menurut Triani, tak perlu membeli ikan yang mahal untuk mendapatkan sumber protein. Karena asupan protein bisa terpenuhi dengan cara mengombinasikan beberapa makanan saat makan.