Hal ini bisa menyebabkan penurunan viral load, yakni jumlah partikel virus yang bertahan di dalam tubuh karena mereka bisa membersihkan virus lebih cepat.
Garis pertahanan kedua dalah respons imun adaptif. Garis pertahanan ini membutuhkan waktu lebih lama untuk memulai tetapi sekali terbentuk, jauh lebih efisien dalam memberantas infeksi tertentu ketika menjumpainya lagi.
Variasi genetik yang sangat spesifik pada beberapa orang diperkirakan mungkin berperan dalam tingkat keparahan gejalanya atau seberapa sakit kondisinya.
Karena respons imun adaptif awal, tubuh nampaknya mengenali virus selama masa inkubasi dan melawannya.
Baca Juga: Peneliti Italia Klaim Temukan Vaksin Virus Corona dari Tikus
Namun, seseorang juga harus dalam kondisi sehat secara umum supaya bisa meningkatkan respons imun yang tepat terhadap infeksi.