Suara.com - Virus corona Covid-19 dari China telah menginfeksi sebanyak 3,8 juta orang di seluruh dunia. Sampai sekarang pun belum ada obat maupun vaksin yang disetujui efektif melawan virus corona Covid-19.
Selain itu, tanda infeksi virus corona Covid-19 pada tubuh setiap orang pun bisa berbeda-beda. Meski begitu, umumnya penderita akan mengalami demam tinggi dan batuk kering.
Tetapi dilansir oleh Asia One, studi baru menunjukkan sebanyak 80 persen lebih orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 adalah pembawa diam atau tidak memiliki gejala apapun.
Dalam hal ini, anak-anak dan remaja termasuk golongan yang cenderung hanya mengalami gejala ringan atau tidak mengalami gejala apapun.
Baca Juga: Peneliti Italia Klaim Temukan Vaksin Virus Corona dari Tikus
Sebenarnya peneliti belum mengetahui penyebab beberapa orang dengan virus corona Covid-19 mengalami gejala dan beberapa lainnya tidak. Bahkan, ada pula penderita corona Covid-19 yang mengembangkan penyakit mematikan.
Namun, peneliti menduga ada dan tidaknya gejala infeksi virus corona Covid-19 mungkin dipengaruhi oleh dasar respons imun seseorang.
Orang yang memiliki dasar respons imun kuat selama masa inkubasi virus, maka mereka bisa mencegah terjadinya infeksi. Sistem kekebalan tubuh memberi kita dua garis pertahanan terhadap virus.
Garis pertahanan pertama adalah sistem bawaan dan termasuk hambatan fisik seperti kulit dan selaput lendir (selaput tenggorokan dan hidung), berbagai protein dan molekul yang ditemukan dalam jaringan, serta beberapa sel darah putih yang menyerang organisme penyerang.
Sebenarnya, anak-anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum matang. Tetapi, satu hipotesis menjelaskan penyebab anak-anak tidak sakit ketika terinfeksi virus corona Covid-19.
Baca Juga: Pandemi Bikin Orang Takut ke Rumah Sakit, Dokter Jantung Ingatkan Risikonya
Hal tersebut bisa terjadi karena sistem kekebalan tubuh bawaan mereka terhadap virus corona Covid-19 lebih besar daripada orang dewasa.