Namun, mereka menemukan sebagian besar sifat lebih baik dijelaskan oleh hubungan dengan varian gen modern.
Ternyata, tulis peneliti dalam jurnal Nature, hanya lima sifat secara khusus dipengaruhi oleh DNA purba.
Berlawanan dengan penelitian sebelumnya, peneliti tidak menemukan hubungan signifikan antara DNA manusia purba dengan bintik wajah, warna rambut, warna mata, atau penyakit autoimun.
Mereka menyimpulkan, DNA Neanderthal pada manusia modern hanya berefek kecil pada sifat kompleks seperti tinggi atau depresi, di mana banyak gen berinteraksi.
Baca Juga: Sekitar 42 Persen Masalah Gangguan Kejiwaan Disebabkan Faktor Genetik
Ahli genetika populasi Joshua Akey dari Universitas Princeton mengatakan bahwa penemuan DNA Denisovan di Islandia ini 'menarik'.
Meski begitu, dia menambahkan bahwa dampak relatif kecil dari DNA Neanderthal pada sebagian besar sifat tidak mengherankan, mengingat bahwa genom kita sebagian besar adalah DNA modern.
"Kita harus menelan kenyataan bahwa DNA Neanderthal tidak membuat banyak perbedaan seperti yang diklaim penelitian sebelumnya," jelas ahli genetika Kari Stefansson, CEO deCODE dan penulis utama studi ini.
Stefansson melanjutkan bahwa timnya berencana melakukan penelitian lebih lanjut untuk menyelesaikan kasus ini.
Baca Juga: Studi Baru: Perbedaan Gejala Covid-19 pada Pasien Dipengaruhi Oleh Genetik