Studi Baru Membantah Penampilan Fisik Kita Dipengaruhi DNA Manusia Purba

Kamis, 07 Mei 2020 | 12:51 WIB
Studi Baru Membantah Penampilan Fisik Kita Dipengaruhi DNA Manusia Purba
Ilustrasi manusia purba. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penampilan fisik, seperti wajah berbintik, rambut merah hingga narkolepsi yang dianggap berasal dari gen Neanderthal, ternyata tidak lagi terbukti.

Sebuah penelitian terhadap puluhan ribu penduduk Islandia menemukan warisan DNA Neanderthal hanya berdampak kecil atau tidak berefek sama sekali pada sebagian besar sifat fisik atau risiko penyakit seseorang.

Berdasarkan teori sebelumnya, peneliti di University of Montreal, Kanada, menemukan bukti bahwa manusia modern membawa fragmen DNA manusia purba. Mereka mengembangkan teori bahwa Homo Neanderthal yang telah punah berhubungan seks dengan manusia modern atau Homo Sapiens.

Ahli paleogenetik menyadari sekitar 10 tahun yang lalu, sebagian besar orang Eropa dan Asia mewarisi 1% hingga 2% genom dari Neanderthal. Lalu, orang Melanesia dan Aborigin Australia mendapat sekitar 3% hingga 6% DNA mereka dari Denisovan, sepupu Neanderthal yang menetap di Asia sekitar 50.000 hingga 200.000 tahun lalu.

Baca Juga: Sekitar 42 Persen Masalah Gangguan Kejiwaan Disebabkan Faktor Genetik

Studi sebelumnya mengatakan varian gen dari manusia purba ini dapat meningkatkan risiko depresi, pembekuan darah, diabetes, dan gangguan lain pada manusia modern.

Manusia Neanderthal. [Air & Space Magazine].
Manusia Neanderthal. [Air & Space Magazine].

DNA manusia purba juga dapat mengubah bentuk tengkorak, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan memengaruhi warna mata, rambut, dan kepekaan terhadap matahari, menurut pemindaian data genomik dan kesehatan dalam biobank serta basis data medis.

Namun dilansir Science Magazine, studi baru yang mencari DNA kuno tersebut pada orang-orang Islandia, membantah banyak klaim studi terdahulu itu.

Peneliti dari Aarhus University di Denmark memindai genom lengkap dari 27.566 responden Islandia dalam sebuah database di deCODE Genetics di Islandia, mencari varian gen kuno yang tidak biasa.

Mereka menemukan, salah satunya, bahwa orang Islandia mewarisi 3,3% dari DNA Denisovan dan 12,2% dari sumber yang tidak diketahui. Kemungkinan sekitar 84,5% berasal dari kerabat dekat referensi Neanderthal.

Baca Juga: Studi Baru: Perbedaan Gejala Covid-19 pada Pasien Dipengaruhi Oleh Genetik

Selanjutnya, para peneliti menghitung hubungan DNA Neanderthal dan Denisovan dengan 271 sifat. Tidak seperti kebanyakan studi sebelumnya, tim memeriksa seluruh genom yang memungkinkan mereka untuk mengevaluasi apakah gen manusia modern juga mempengaruhi sifat-sifat tertentu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI