"Kami membutuhkan cara yang mudah dan cepat untuk mencari tahu apa yang akan terjadi ke depannya" katanya.
Para peneliti di seluruh dunia menganalisis limbah manusia untuk mendeteksi dan melacak virus corona Covid-19. Tetapi, beberapa penelitian memeringatkan model yang dihasilkan datang dengan keterbatasan.
Ilmuwan Natalie Prystajecky mulai menguji air limbah berkaitan dengan virus corona Covid-19 di BC beberapa hari lalu. Tapi, ia berhati-hati bahwa temuan yang dihasilkannya masih memiliki ketidakpastian tinggi.
"Saya akan mengingatkan orang untuk menganggapnya sebagai kebenaran absolut karena tingkat ketidakpastiannya tinggi. Saya hanya ingin memastikan orang paham mengenai keterbatasan data penelitian," ujar Natalie.
Baca Juga: Kebingungan Bisa Jadi Tanda Infeksi Virus Corona Covid-19, Ini Kata Dokter!
Di Perancis sendiri, Vincent Marechal dan timnya telah menguji air limbah sejak awal Maret 2020, sebelum ada kebijakan penguncian ketat.
"Hasil yang kami lihat adalah peningkatan bertahap dari viral load dalam air limbah hingga 5 hari penelitian," kata Marechal, seorang ahli virus manusia dengan Sorbone di Paris.
Setelah itu viral load menurun yang artinya prosedur penguncian dari pemerintah untuk mencegah penularan virus corona Covid-19 efisien.
Meskipun ada penurunan viral load, konsentrasi virus di dalam air selalu stabil pada minggu berikutnya, bahkan saat kasus virus corona Covid-19 yang dikonfirmasi mengalami penurunan.
Marechal juga mengatakan bahwa kasus virus corona Covid-19 ringan dan tanpa gejala mungkin masih menyebar. Jika orang mematuhi aturan jarak sosial, artinya virus bisa tinggal di tinja atau urine lebih lama dari yang diperkirakan.
Baca Juga: Terlalu Sering Rebahan di Rumah, Warganet Ini Alami Hal Tak Terduga
Ia juga berpikir tes air limbah ini bisa memberikan indikasi umum virus corona Covid-19 di suatu daerah dan pembawa asimtomatik.