Waspada Resep Antibiotik Saat Konsultasi Telemedicine, Ini Bahayanya

Kamis, 07 Mei 2020 | 11:47 WIB
Waspada Resep Antibiotik Saat Konsultasi Telemedicine, Ini Bahayanya
e-health aplikasi, konsultasi online, konsultasi dokter online [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Waspada Resep Antibiotik Saat Konsultasi Telemedicine, Ini Bahayanya

Pandemi Covid-19 seperti saat ini membuat banyak orang berpikir ulang untuk pergi ke rumah sakit. Pada dasarnya, alasan umum orang tak berani ke rumah sakit atau klinik kesehatan adalah karena ada anggapan bahwa rumah sakit sebagai salah satu lokasi transmisi virus corona paling tinggi.

Melihat kondisi tersebut, banyak orang memilih melakukan konsultasi secara online atau memanfaatkan layanan telemedicine.

Sayangnya, layanan ini dianggap memiliki kelemahan. Salah satunya risiko diagnosis penyakit yang kurang akurat akibat dilakukan tanpa bertemu langsung dan hanya mengandalkan obrolan melalui tertulis atau video.

Baca Juga: Gadis SMP Dibunuh, Mayatnya Dibuang ke Kebun Ditemukan Tinggal Tengkorak

Bahkan di media sosial, beberapa orang menyoroti keputusan dokter yang meresepkan antibiotik padahal hanya melakukan konsultasi secara online.

Seperti yang diketahui sebelumnya, antibiotik tidak bisa diberikan sembarangan karena bisa menimbulkan efek resistensi atau kekebalan antibiotik yang berbahaya.

Mengutip Hello Sehat, Suara.com merangkum empat bahaya mengonsumsi antibiotik tanpa resep sesuai.

1. Kekebalan bakteri dari antibiotik
Kekebalan antibiotik ini terjadi empat tahun setelah Alexander Fleming menemukan antibiotik penisilin pada 1960. Sebelumnya, Fleming dengan percaya diri mengatakan bahwa obat yang ia temukan dapat menyudahi wabah dan dapat digunakan untuk mengobati infeksi akibat perang dunia kedua.

Tapi empat tahun kemudian, penisilin tidak mampu mengobati semua luka infeksi, dan yang ada adalah masalah kekebalan antibiotik, yakni kemampuan bakteri menahan efek obat dan bakteri tidak mati setelah pemberian antibiotik.

Baca Juga: Pasca Pandemi Covid-19 Bakal Hadir OTA Khusus Pemesanan Hostel di Indonesia

2. Jumlah bakteri kebal antibiotik semakin banyak
Pemberian antibiotik yang terus-menerus dan sembarangan bisa menyebabkan jumlah bakteri yang kebal terhadap obat meningkat beberapa tahun terakhir, fenomena ini ditemukan menyebar di seluruh dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI