Haru! Ayah Jadi Korban Corona, Lelaki Ini Ingin Bangun Monumen Penghormatan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 07 Mei 2020 | 10:16 WIB
Haru! Ayah Jadi Korban Corona, Lelaki Ini Ingin Bangun Monumen Penghormatan
Karyawan pabrik masker di Changyuan, Provinsi Henan, memeriksa hasil pekerjaannya di tengah tingginya permintaan masker di China selama berjangkitnya wabah COVID-19. (ANTARA/HO-ChinaDaily/mii)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Haru! Ayah Jadi Korban Corona, Lelaki Ini Ingin Bangun Monumen Penghormatan

Monumen penghormatan biasanya dibangung untuk mengenang peristiwa atau sosok bersejarah. Nah, seorang lelaki asal China berencana membangun monumen untuk ayahnya yang meninggal karena virus Corona Covid-19.

Zhang Hai, warga Wuhan, mengunggah pengumuman di media sosial terkait rencananya membangun monumen penghormatan bagi para korban virus Corona di China. Ia pun meminta donasi kepada masyarakat, mengingat jumlah korban yang mencapai puluhan ribu orang.

Dilansir VOA Indonesia, pengumuman tersebut sengaja diunggahnya pada tanggal 4 Mei kemarin karena bertepatan dengan peringatan Gerakan Empat Mei. Gerakan Empat Mei adalah gerakan budaya baru, yang menandai kebangkitan politik para pemuda China.

Baca Juga: Tak Ada Kasus Baru Dalam 32 Hari, Para Pelajar di Wuhan Kembali Bersekolah

Gerakan Empat Mei kala itu merupakan gerakan pro-demokrasi yang dilakukan pada tahun 1919. Saat itu, kebebasan berpendapat menjadi salah satu tuntutan utama pengunjuk rasa yang rata-rata berasal dari golongan muda.

Menurut Zhang, peringatan dari 101 tahun lalu masih relevan saat ini. Sebab, kebebasan berpendapat dan akses informasi di China masih sangat terbatas.

Pasien dan dokter menikmati sunset di rumah sakit Wuhan, China (Twitter/kakshko)
Pasien dan dokter menikmati sunset di rumah sakit Wuhan, China (Twitter/kakshko)

"Karena semua orang yang meninggal, termasuk ayah saya, adalah korban dari informasi tidak benar yang disengaja. Sebuah monumen akan mengingatkan kita tentang masa kelam ini, untuk memastikan sejarah tidak akan terulang kembali," demikian Zhang mengatakan kepada VOA dalam sebuah wawancara.

"Karena semua orang yang meninggal, termasuk ayah saya, adalah korban dari informasi tidak benar yang disengaja. Sebuah monumen akan mengingatkan kita tentang masa kelam ini, untuk memastikan sejarah tidak akan terulang kembali," demikian Zhang mengatakan kepada VOA dalam sebuah wawancara.

Meski begitu, Zhang mengatakan dia masih mendukung partai komunis China yang saat ini sedang berkuasa.

Baca Juga: Tanggapi AS, WHO: Perlu Bukti Ilmiah Virus Corona Berasal dari Lab Wuhan

Hanya saja ia meminta para pejabat harus bertanggung jawab karena dinilai menyembunyikan fakta soal virus Corona yang dapat menyebar dari manusia ke manusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI