Adapun perbedaan antara pasien termasuk perbedaan dalam kelangsungan hidup. Tapi, Kevin mengatakan temuan ini masih membutuhkan banyak penelitian untuk melakukan verifikasi.
"Penggunakan obat pengencer darah harus dipertimbangkan ketika pasien virus corona Covid-19 dirawat di UGD dan diuji positif virus corona Covid-19," ujar Prof Fuster.
"Namun, setiap kasus harus dievaluasi secara individual untuk memperhitungkan potensi risiko pendarahannya," lanjutnya.
Obat-obatan yang digunakan dalam penelitian ini biasanya diberikan untuk memperlambat pembekuan darah pada pasien yang berisiko mengalami serangan jantung atau stroke.
Baca Juga: Punya Anak Remaja? Ikuti 5 Tips Ini Agar Akrab dengan Anak
Sebelumnya, penelitian di Sekolah Kedokteran Icahn di Gunung Sinai telah mengidentifikasi gumpalan darah yang mengancam jiwa pada banyak pasien virus corona Covid-19.
Kondisi itu disebut bisa mencegah suplai darah dan menyebabkan serangan jantung atau stroke.
"Sebagai seorang ahli jantung yang telah merawat pasien virus corona Covid-19 selama 3 minggu terakhir, saya telah mengamati peningkatan jumlah kasus pembekuan darag di antara pasien," kata Dr Anu Lala, dari Fakultas Kedokteran Icahn.
Karena itu, Lala berpendapat sangat penting untuk melihat antikoagulan bisa memberikan manfaat bagi pasien atau tidak.
Selain itu, peneliti perlu mencatat analisis lebih lanjut dan studi prospektif juga diperlukan untuk menentukan efektifitas penggunaan obat pengencer darah pada pasien Covid-19.
Baca Juga: Tentang Kawasaki, Gejala yang Diidap Belasan Anak Terinfeksi Covid-19