Perusahaan AS dan Jerman Lakukan Uji Vaksin Covid-19 Potensial pada Manusia

Rabu, 06 Mei 2020 | 20:38 WIB
Perusahaan AS dan Jerman Lakukan Uji Vaksin Covid-19 Potensial pada Manusia
Ilustrasi vaksin COVID-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan farmasi Pfizer Amerikaa dan BioNTech Jerman mulai melakukan uji coba manusia pada vaksin virus corona potensial yang mereka kembangkan. Pengujian pada sukarelawan sehat tersebut dilakukan di Amerika Serikat pada Senin (4/5/2020).

Melansir dari New York Times, apabila pengujian berhasil maka vaksin siap digunakan pada awal September untuk keadaan darurat.

Kedua perusahaan tersebut bersama-sama mengembangkan kandidat vaksin berdasarkan materi genetik yang dikenal sebagai RNA.

Pengujian dilakukan dengan menyuntikkan RNA yang dirancang khusus ke dalam tubuh. Vaksin potensial itu akan memberi tahu sel cara membuat protein dari virus corona tanpa benar-benar membuat orang sakit.

Baca Juga: Makna 'Mudik' Jokowi Beda dengan Menhub, Roy Suryo Beri Sindiran Halus

Virus biasanya menggunakan protein ini sebagai kunci untuk membuka dan mengambil alih sel-sel paru-paru. Sementara vaksin dapat melatih sistem kekebalan yang sehat untuk menghasilkan antibodi melawan infeksi.

Teknologi ini juga memiliki keuntungan karena lebih cepat diproduksi dan cenderung lebih stabil daripada vaksin tradisional yang menggunakan jenis virus lemah.

Moderna, Inovio, CanSino dan beberapa perusahaan farmasi lainnya juga sedang dalam pendekatan serupa. Beberapa di antaranya memulai tahap pertama pengujian pada manusia pada minggu-minggu lalu.

Ilustrasi vaksin Covid-19. [Pixabay/Pete Linforth]
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Pixabay/Pete Linforth]

Sebelumnya Pfizer dan BioNTech menyuntikkan sukarelawan manusia pertama dengan kandidat vaksin yang disebut BNT162 di Jerman bulan lalu.

Suntikan eksperimental diberikan kepada hanya 12 orang dewasa yang sehat, meskipun percobaan akhirnya berkembang menjadi 200 peserta.

Baca Juga: Dirlantas Polda Metro Jaya Akan Pecat Polisi yang Main Mata dengan Pemudik

Di Amerika Serikat, perusahaan berencana untuk menguji vaksin pada 360 sukarelawan sehat untuk tahap pertama penelitian. Kemudian menambahkan hingga 8.000 sukarelawan pada akhir tahap kedua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI