Meditasi ditawarkan untuk memperkenalkan kebiasaan makan baru yang penuh perhatian, seperti memperhatikan selera dan makan lebih lambat dari biasanya.
Kelompok studi dipantau selama sembilan setengah jam di mana mereka didorong untuk mempraktikkan meditasi baru dan keterampilan makan yang penuh perhatian.
Mereka juga didorong untuk menggunakan keterampilan mindful di rumah selama 30 menit sehari, enam hari dalam seminggu, serta sebelum dan selama makan.
Pada akhir periode penelitian, semua peserta diukur distribusi lemak perut dan kadar kortisol darahnya.
Baca Juga: Kepala PPATK Baru: Masalah Jiwasraya Butuh Perhatian
Kadar kortisol darah lebih rendah pada kelompok dengan relaksasi secara keseluruhan bila dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapatkan relaksasi.
Selain itu, para peserta yang memiliki peningkatan terbesar dalam pola makan menjadi lebih sadar akan sensasi rasa lapar mereka dan lebih berhasil dalam menurunkan stres kronis. Peserta tersebut juga kehilangan lemak perut tanpa perubahan berat badan.
Selain meditasi, menurut Harvard Health lemak perut bisa berkurang dengan aktivitas fisik intensitas sedang, setidaknya 30 menit per hari. Latihan kekuatan (berolahraga dengan beban) juga dapat membantu melawan lemak perut.
"Berolahraga di tempat, seperti melakukan sit-up, dapat mengencangkan otot-otot perut," kata pihak Harvard Health.
Baca Juga: Terungkap! Anjani Bee Dibunuh, Orangtuanya Sering Dikejar Penagih Hutang