Suara.com - Keren! Peneliti Kembangkan Alat Sensor Pendeteksi Gejala Virus Corona
Terobosan baru sedang dikembangkan untuk membantu mendeteksi gejala virus corona serta mencegah penyebarannya.
Peneliti dari Northwestern University and Shirley Ryan AbilityLab sedang mengembangkan sebuah alat sensor yang mampu mendeteksi gejala-gejala awal dari virus corona.
Sensor nirkabel ini nantinya akan berbentuk seperti plester luka dan ditempel di tenggorokan untuk mendeteksi masalah napas dan batuk melalui serangkaian algoritma data.
Baca Juga: Ini 3 Metode Tes Deteksi Virus Corona Menurut Pakar
Mereka menjelaskan bahwa teknologi ini mirip dengan sensor yang didesain untuk memonitor aktivitas bicara dan menelan pada pasien stroke yang sudah sembuh.
Sensor ini tak menggunakan mikrofon untuk menghindari isu privasi dan masalah dengan kebisingan sekitar, menurut John Rogers, direktur NorthWestern’s Center di Bio-Integrated Electronics.
"Kami menggunakan akselerometer bersumbu tiga dengan bandwith tinggi untuk mengukur gerakan di permukaan kulit," jelasnya, dikutip dari Fox News.
Penggunakanya bisa melepaskan alat tersebut untuk mengisi daya, dan saat itu data disimpan dan disinkronisasi dengan iPad, yang kemudian diunggah ke cloud dengan registrasi HIPAA di mana 'algoritma AI eksklusif' memeriksa data untuk kelainan terkait virus corona.
Walaupun begitu, untuk sekarang data yang terkumpul dianalisis dengan 'manusia yang terlatih' sebelum diberikan pada pihak medis.
Baca Juga: Tes Darah Eksperimental Ini bisa Deteksi Kanker yang Tidak Bergejala!
Dua puluh lima subjek tes telah mengenakan alat ini selama dua minggu, dan mengumpulkan satu terabyte data.
Para peneliti menyebutkan bahwa 'sensor perfusi oksigen darah' mungkin akan tersedia untuk di-patch.
Sebab, sejumlah laporan muncul soal dokter yang menggunakan oksimeter tekanan jari untuk mendeteksi tingkat saturasi oksigen darah yang sangat berbahaya pada pasien Covid-19.
Rogers percaya perawatan kesehatan akan membaik secara keseluruhan ketika kondisinya dipantau secara terus menerus bukan secara episodik.