Menurutnya butuh ada kondisi yang luar biasa untuk melihat penyebaran semacam ini, namun ia menambahkan hal tersebut bukanlah sesuatu yang merepresentasikan penyebaran pada umumnya.
Dr Amesh mengatakan restoran-restoran mungkin harus memodifikasi susunan meja dan bangkunya agar membuatnya tidak terlalu berdekatan dan mencegah hal semacam tersebut terjadi.
William P. Bahnfleth, PhD, PE, profesor teknik dari Pennsylvania State University menyoroti bagian studi yang mengatakan tidak adanya suplai udara luar dan kipas exhaust yang tidak menyala.
Sehingga merujuk pada kesimpulan bahwa penularan aerosol SARS-CoV-2 akibat ventilasi udara yang buruk bisa jadi menjelaskan bagaimana penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Dokter di AS Khawatirkan Gelombang Kedua Virus Corona jika Lockdown Dicabut
Namun menurut Bahnfleth, sistem pendingin udara yang bekerja dengan baik di restoran tersebut memberikan ventilasi yang cukup baik dan memiliki penyaringan yang baik yang bisa menurunkan konsentrasi SARS-CoV-2 di udara.
"Kemungkinan ini yang menyebabkan lebih sedikit pelanggan yang tertular Covid-19," tuturnya.
Sementara itu untuk mengurangi penyebaran, ia menyarankan untuk para pemilik usaha restoran untuk mempertimbangkan memiliki jendela untuk memasukkan udara luar, memperbaiki penyaring pendingin udara, mengendalikan arah aliran udara, dan mengikuti imbauan yang berlaku terkait physical distancing dan kebersihan diri.