Suara.com - 10 Tips Hilangkan Suara Perut yang Muncul Tiba-Tiba
Pernah mendengar suara -suara dari dalam perut? Dalam dunia medis bunyi suara dari perut disebut borborygmi. Umumnya kita akan mengira bahwa suara itu muncul dari lambung akibat rasa lapar.
Namun suara gemuruh dari dalam perut juga bisa saja berasal dari usus karena adanya masalah pencernaan. Mengutip Medical News Today, ada beberapa alasan mengapa perut berbunyi.
Salah satunya untuk membantu pencernaan. Ketika makanan mencapai usus, tubuh melepaskan enzim untuk membantu memecah makanan dan untuk memfasilitasi penyerapan nutrisi.
Baca Juga: Terpopuler: Filler Bibir 20 Kali, Drama Meghan Markle dan Ayahnya
Peristalsis adalah serangkaian kontraksi otot seperti gelombang yang terjadi untuk memindahkan makanan di sepanjang saluran pencernaan.
Kegiatan itu yang melibatkan pergerakan gas dan makanan yang dicerna sebagian, berkontribusi pada suara borborygmi yang menggeram dan bergemuruh.
Jika tidak ada makanan yang dikonsumsi selama beberapa jam, tubuh juga akan secara teratur melakukan proses peristaltik. Perut dan usus akan melepaskan asam dan enzim untuk mempersiapkan konsumsi makanan.
Suara-suara dapat bertahan hingga 20 menit pada suatu waktu dan dapat berulang setiap jam sampai makanan dikonsumsi.
Selain itu, kadang-kadang bunyi perut dapat dikaitkan dengan masalah medis. Terutama jika disertai dengan gejala lain seperti nyeri, sembelit, atau diare.
Baca Juga: Bukan di IG Sussex Royal, Di Mana Meghan Akan Bagikan Foto Terbaru Archie?
Jika Anda merasa terganggu dengan suara perut tersebut, ada sepuluh tips atau cara untuk menghentikan bunyi dalam perut atau borborygmi.
1. Minum Air Mineral
Minum segelas air bisa menjadi solusi yang efektif, terutama jika tidak mungkin untuk makan sesuatu pada saat itu. Air membantu proses pencernaan sekaligus mengisi perut.
Untuk lebih baik, air harus diminum perlahan sepanjang hari. Mengonsumsi dalam jumlah besar dalam waktu singkat justru bisa menimbulkan suara gemericik dari perut.
2. Makan Sesuatu
Setelah perut kosong selama beberapa saat, suara yang keluar mungkin menandakan bahwa sudah waktunya untuk makan lagi. Makan makanan kecil atau camilan bisa sementara meredakan suara.
Jika perut terus berbunyi secara teratur atau terjadi pada waktu yang sama setiap hari, itu mungkin merupakan tanda agar makan lebih teratur. Beberapa orang mungkin bisa makan 4 hingga 6 porsi kecil sehari, daripada standar 3 porsi besar.
3. Kunyah Perlahan
Pencernaan dimulai dari mulut, melalui mengunyah makanan. Keram perut yang berhubungan dengan gangguan pencernaan dapat dicegah dengan mengunyah makanan tidak terlalu cepat.
Mengunyah makanan dengan benar juga mengurangi jumlah udara yang masuk ke tubuh dan gangguan pencernaan.
4. Batasi Konsumsi Gula, Alkohol, dan Makanan Asam
Alkohol, makanan manis, dan makanan asam semuanya dapat memicu bunyi perut. Gula seperti fruktosa dan sorbitol. Makanan asam termasuk jeruk dan kopi juga diketahui menyebabkan perut mengembang.
Alkohol mengiritasi saluran pencernaan dan dapat menyebabkan suara lambung. Ini juga meningkatkan produksi asam dan menyebabkan peradangan pada lapisan perut. Alkohol dosis tinggi dapat menunda pengosongan lambung dan menyebabkan sakit perut.
5. Hindari Makanan dan Minuman yang Menyebabkan Gas
Makanan dan minuman tertentu menghasilkan lebih banyak gas daripada makanan lain. Jika bunyi perut disebabkan oleh sejumlah besar gas yang bergerak melalui saluran pencernaan, maka menghindari makanan dan minuman mengandung gas dapat memecahkan masalah borborygmi.
Makanan dan minuman penghasil gas meliputi seperti kacang polong, bir, brokoli, kubis, bunga kol, kacang-kacangan, jamur, bawang, soda, dan biji-bijian.
6. Temukan Intoleransi Makanan
Intoleransi terhadap makanan tertentu dapat meningkatkan gas dan perut berbunyi.
Misalnya, intoleransi laktosa disebabkan oleh kekurangan laktase, enzim yang membantu mencerna laktosa. Sekitar 65 persen orang mengalami kesulitan mencerna laktosa, meskipun prevalensinya sangat bervariasi di antara populasi etnis dan ras.
Cara terbaik untuk mengelola intoleransi makanan adalah dengan menghindari makanan yang menyebabkan gejala. Orang dengan gangguan perut kronis harus mendiskusikan kemungkinan intoleransi makanan dengan dokter.
7. Lakukan Kontrol Porsi
Suara-suara lain pada perut mungkin lebih terjadi setelah makan makanan besar, terutama makanan yang kaya lemak, gula, daging merah, dan makanan lain yang sulit dicerna.
Makan porsi kecil dengan jeda waktu yang lebih teratur, dan mengunyah makanan secara perlahan mengurangi risiko makan berlebihan.
8. Tetap Aktif
Berjalan-jalan setelah makan telah terbukti membantu proses pencernaan dengan mempercepat laju perut kembali kosong. Pengosongan yang lebih cepat ini dapat mengurangi gemuruh perut.
Jalan kaki pasca makan juga bisa bermanfaat bagi pencernaan dengan cara lain. Penelitian menunjukkan bahwa berjalan 20 menit atau 15 menit setelah makan menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Namun, aktivitas berintensitas tinggi harus dihindari setelah makan.
9. Tetap Tenang
Perut yang bunyi dapat lebih terdengar saat sedang mengalami situasi stres tertentu. Ini karena aktivitas usus meningkat selama periode kecemasan, terlepas dari apakah perut penuh atau kosong.
Stres juga bisa memperlambat pencernaan dan jadi penyebab gejala gangguan pencernaan, termasuk mulas dan suara perut.
Orang dapat mengurangi tingkat kecemasan dan stres dengan bermeditasi, berlatih latihan pernapasan dalam, dan menggunakan teknik relaksasi otot progresif.
10. Mengatasi Masalah Gastrointestinal
Penyakit yang lebih serius, seperti infeksi atau penyumbatan usus busa jadi kemungkinan penyebab borborygmi. Oleh karena itu, jika perut bergemuruh terasa mengganggu dan terdapat gejala lain, sebaiknya menemui dokter untuk diagnosis dan rencana perawatan yang akurat.