Suara.com - Para ilmuwan telah menemukan mikroba yang bisa melindungi nyamuk dari infeksi malaria. Tim di Kenya dan Inggris mengatakan temuan itu memiliki "potensi besar" untuk mengendalikan penyakit tersebut.
Diketahui malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi, jadi melindungi hewan itu juga bisa melindungi manusia.
Para peneliti saat ini sedang menyelidiki apakah mereka dapat melepaskan nyamuk yang terinfeksi ke alam liar atau menggunakan spora untuk menekan penyakit tersebut.
Mikroba yang bisa mengendalikan malaria merupakan Microsporidia MB, ditemukan dengan mempelajari nyamuk di tepi Danau Victoria di Kenya. Ia hidup di usus dan alat kelamin serangga.
Baca Juga: Studi: Kombinasi Obat Anti-Malaria dan Diabetes Mungkin Bisa Jadi Racun
Para peneliti tidak dapat menemukan nyamuk tunggal yang membawa Microsporidia yang menyembunyikan parasit malaria. Dalam percobaan laboratorium yang diterbitkan di Nature Communications, mengonfirmasi bahwa mikroba memberi perlindungan nyamuk.
Microsporidia termasuk sejenis jamur yang sebagian besar merupakan parasit. Namun, spesies baru ini mungkin bermanfaat bagi nyamuk dan secara alami ditemukan sekitar 5 persen dari serangga yang diteliti.
"Data yang sejauh ini kami sarankan adalah 100 persen penyumbatan, ini merupakan penyumbatan malaria yang sangat parah," kata Dr. Jeremy Herren, dari Pusat Internasional Fisiologi dan Ekologi Serangga (icipe) di Kenya seperti dilaporkan BBC, Senin (4/5/2020).
Lebih dari 400 ribu orang meninggal akibat malaria setiap tahun. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak di bawah usia lima tahun.
Sementara pencegahan telah dilakukan dengan penggunaan kelambu dan menyemprot rumah menggunakan insektisida. Namun cara pencegahan itu telah terhenti dalam beberapa tahun terakhir. Secara luas disepakati metode baru diperlukan untuk mengatasi malaria.
Baca Juga: Seperti Covid-19, Flu Spanyol Juga Ditangani dengan Obat Malaria
Bagaimana mikroba menghentikan malaria? Sebenarnya masih diperlukan penelitian lebih lanjut.