Suara.com - Waspada Corona Gelombang Kedua, Korea Selatan Ubah Sistem Rumah Sakit.
Setelah dianggap berhasil tangani virus corona, Korea Selatan memperkenalkan layanan perawatan kesehatan baru. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah runtuhnya sistem kesehatan seandainya gelombang kedua wabah Covid-19 terjadi di negara tersebut.
Melansir dari Korea Herald, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea mengatakan dalam jumpa pers Senin (4/5/2020) bahwa perawatan medis jarak jauh dan fasilitas kesehatan khusus pernafasan akan segera dibentuk.
Sistem tersebut diterapkan untuk mengatasi kemungkinan kenaikan permintaan perawatan penyakit pernapasan di musim gugur dan musim dingin.
Baca Juga: 2 Rumah Terbakar Habis, Ajaib Kamar Berisi 3 Al Quran Tak Tersentuh Api
"Dengan mengisolasi pasien bergejala pernapasan atau demam dari pasien lainnya, risiko penularan yang disebabkan dengan kunjungan rumah sakit diperkirakan bisa turun," kata Wakil Menteri Kesehatan, Kim Gang-lip.
Pada sistem online tersebut, resep dokter akan diberikan melalui telepon.
Pada awal Mei, biaya layanan medis untuk resep khusus telepon akan dihargai 30 persen lebih tinggi daripada kunjungan langsung ke kantor dokter. Namun biaya tersebut akan ditanggung negara melalui Layanan Asuransi Kesehatan Nasional.
Data terbaru Departemen Kesehatan menunjukkan lebih dari 3.000 institusi medis nasional telah menyediakan 103.998 konsultasi dan resep di melalui telepon sejak 24 Februari dan 12 April.
Kim mengatakan kementerian mengadopsi langkah-langkah setelah berbicara dengan para profesional kesehatan.
Baca Juga: Jepang Perpanjang Status Darurat, Fujitani: Tenaga Medis Sudah Stres Berat
Pejabat kesehatan mengadakan pertemuan dengan Asosiasi Medis Korea dan Asosiasi Rumah Sakit Korea pada hari yang sama dan mencapai kesepakatan atas bagian-bagian penting dari rencana kontingensi Covid-19.
Keputusan yang diumumkan Senin (4/5/2020) termasuk bantuan pemerintah untuk petugas layanan kesehatan dan institusi yang menangani Covid-19.
"Rumah sakit yang mengalami kesulitan keuangan akibat wabah akan dikompensasi," kata Kim.
"Pemerintah akan terus mendengarkan pekerja medis untuk menyusun dan memperbarui tanggapan kami dalam mengurangi dampak wabah pada sistem perawatan kesehatan," tambahnya.