Jamaah Tabligh Muslim Mungkin Bisa Pulang setelah India Buka Lockdown

Senin, 04 Mei 2020 | 17:32 WIB
Jamaah Tabligh Muslim Mungkin Bisa Pulang setelah India Buka Lockdown
Petugas kepolisian India mengawal anggota Jamaah Tabligh asal Indonesia, yang sebelumnya mengikuti acara Tabligh di Masjid Nizamuddin, New Delhi, India, setelah penangkapan mereka awal pekan ini di Mumbai, Selasa (28/4/2020). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia sedang berusaha memulangkan 727 warga yang terjebak lockdown di India. Mereka adalah warga yang terlibat Jamaah Tabligh Muslim di New Delhi pada pertengahan Maret.

Melansir dari South China Morning Post (SCMP), setidaknya ada 75 WNI yang dinyatakan positif akibat acara tersebut. Sementara 10 orang ditahan karena pelanggaran visa.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah, mengatakan bahwa kementeriannya berusaha untuk memulangkan warga. Tetapi mereka kemungkinan besar akan dipulangkan setelah lockdown India dibuka.

Lockdwon India sendiri baru akan berakhir pada 17 Mei 2020.

Baca Juga: Kenangan Billy Syahputra tentang Olga Syahputra di Bulan Ramadan

"Kedutaan dan konsulat jenderal di India berusaha sebaik mungkin untuk membantu kebutuhan dasar," kata Teuku Faizasyah.

Faizasyah menekankan bahwa orang Indonesia yang kembali dari India akan dikarantina selama 14 hari dan menjalani pengujian Covid-19.

Dengan tingkat infeksi yang terus meningkat di Indonesia, para analis khawatir kepulangan warga dari India bisa menjadi gelombang baru virus corona Covid-19.

Jami Mosque, New Delhi [Shutterstock]
Jami Mosque, New Delhi [Shutterstock]

Muhammad Habib Abiyan Dzakwan, seorang periset di unit penelitian manajemen bencana Pusat Penelitian Strategis dan Internasional (CSIS) Jakarta mengatakan dia setuju dengan pendekatan tersebut.

“Kita harus selalu waspada. Belajar dari kasus Jamaah Tabligh di Gowa bulan lalu, ada banyak dari mereka yang akhirnya didiagnosis dengan Covid-19. Di Lombok, kami melihat peningkatan dramatis karena ini,” ujar Dzakwan.

Baca Juga: Alhamdulillah, Yogyakarta dan 17 Provinsi Lain Hari Ini Nihil Kasus Corona

Di India, kelompok Jamaah Tabligh telah dikritik karena melanjutkan pertemuan dari 13 hingga 15 Maret, tetapi pihak berwenang juga dipersalahkan karena mengizinkan jamaah asing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI