Ahli: Pandemi Corona Tidak Menimbulkan Ledakan Angka Kelahiran Bayi

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Senin, 04 Mei 2020 | 14:46 WIB
Ahli: Pandemi Corona Tidak Menimbulkan Ledakan Angka Kelahiran Bayi
ilustrasi berhubungan seks. (istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ledakan angka kelahiran bayi digadang-gadang dapat terjadi usai pandemi corona Covid-19. Ini tidak terlepas dari dampak imbauan untuk tinggal di rumah aja.

Namun hal menarik dikatakan oleh para ahli di Amerika. Dilansir dari dari Today, mereka mengatakan bahwa pandemi tidak akan menghasilkan ledakan angka kelahiran Amerika sembilan bulan dari sekarang.
Bahkan, mereka memprediksi kebalikannya, dan mungkin untuk tahun-tahun mendatang.

Ada beberapa alasan pandemi ini tidak akan membuat ledakan bayi. Profesor Universitas Wisconsin, Christine B. Whelan mengatakan salah satu alasannya yakni "orang-orang ketakutan".

"Pasangan-pasangan tidur di malam hari di telepon mereka, membaca berita CNN atau New York Times memeriksa berbagai infeksi dan total kematian," katanya. Hal tersebut menurutnya tidak kondusif untuk waktu berhubungan intim.

Baca Juga: Banyak Masyarakat Sepelekan Masalah Corona, Anies: Tergantung Pendidikannya

Ini terutama berlaku untuk orang tua yang serumah dengan anak-anak. Penelitian menunjukkan bahwa terutama bagi para ibu, menghabiskan banyak waktu di rumah bersama anak-anak membuat mereka merasa kurang bergairah dalam hubungan seks karena kelelahan.

New York, Amerika Serikat. (Anadolu Agency)
New York, Amerika Serikat. (Anadolu Agency)

"Kami tidak bisa tidur nyenyak. Kami mengalami mimpi-mimpi gelisah. Banyak orang menganggur. Semua kecemasan eksistensial ini tidak bertambah," kata Whelan.

Profesor ekonomi Universitas Maryland dan rekan senior Brookings, Melissa Kearney mengatakan kepada Today, bahwa bersama dengan faktor-faktor ini, ekonomi akan memainkan peran besar dalam kurangnya ledakan bayi sebagai hasil dari pandemi.

Faktor kunci kelahiran, katanya, adalah "pro-siklus": Ketika pengangguran rendah dan upah tinggi, jumlah bayi yang lahir akan naik. Orang akan menunggu untuk menambah keluarga mereka sampai situasi ekonomi mereka lebih baik, penelitian menunjukkan.

Jadi sementara pandemi corona Covid-19 telah menyebabkan lockdown yang telah memaksa orang untuk menghabiskan banyak waktu terkurung bersama, pandemi Covid-19 telah menyebabkan "guncangan ekonomi yang sangat besar".

Baca Juga: Istri Muda Disekap Suami Setahun di Bogor Ternyata Korban KDRT

Ilustrasi berhubungan seks (Shutterstock)
Ilustrasi berhubungan seks (Shutterstock)

Hal ini membuat orang Amerika "memiliki kerawanan ekonomi yang meluas" dan menurunkan angka kelahiran bayi, bahkan mungkin untuk tahun-tahun mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI