Suara.com - Hebat! Kerja Sama Dokter dan Insinyur Lahirkan Ventilator Murah
Ventilator menjadi salah satu alat kesehatan paling penting saat ini, terutama pada pasien virus Corona Covid-19 dalam keadaan parah dan kritis.
Sayangnya, ketersediaan ventilator sangat terbatas, dan tidak semua rumah sakit di dunia memiliki. Apalagi dalam situasi pandemi, di mana penggunaan ventilator mengalami peningkatan terutama di negara-negara dengan kasus virus Corona Covid-19 yang tinggi.
Kabar baiknya, sekelompok dokter dan insinyur dari Imperial College London bekerja sama menciptakan ventilator murah.
Baca Juga: Menristek Sebut 4 Prototipe Ventilator Lokal Tengah Diuji Ketahanan
Ventilator yang disebut sebagai ventilator darurat berbiaya rendah dengan kinerja tinggi ini bisa dengan cepat digunakan di negara-negara berkembang.
Dr. Joseph Sherwood yang memimpin proyek itu mengatakan para desainer kembali ke fungsi dasar dan hasilnya adalah ventilator 'JamVent,' yang dapat dipasang dengan murah, di mana saja di dunia.
"Dengan mengetahui cara gas berfungsi di bawah tekanan dan bagaimana gas mengalir melalui katup, Anda bisa memilih komponen-komponen dari sebuah sistem. Dengan demikian Anda bisa mengontrol tekanan dan aliran sesuai yang Anda butuhkan tanpa memerlukan komponen yang rumit," tuturnya, dilansir VOA Indonesia.
Bagian-bagian rumit itu dapat menelan biaya puluhan ribu dolar. Sebagai gantinya, Dokter Jakob Mathiszig-Lee, yang ikut merancang ventilator itu mengatakan JamVent menggunakan komponen yang bisa dibeli di pasaran.
Penjelasan Fungsi Ventilator
Baca Juga: FDA Setujui Ventilator Buatan NASA untuk Pasien Covid-19
Suara.com - Virus corona Covid-19 adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan, termasuk paru-paru. Biasanya pasien membutuhkan alat bantu pernapasan untuk proses penanganannya, seperti ventilator.
Ventilator adalah alat medis yang bertujuan membantu pasien dengan masalah pernapasan atau kesulitan bernapas. Alat medis inilah yang akan membawa atau memompa oksigen ke paru-paru dan membantu menyingkirkan karbon diaoksida.
Cara kerjanya, dilansir dari The Sun, ventilator akan dihubungkan ke pasien melalui selang yang dipasangkan di mulut atau hidung dan tenggorokannya. Tindakan medis ini juga biasa disebut sebagai intubasi.
Dalam beberapa kasus, pasien yang menjalani operasi untuk membuat lubang di leher dan tabung trakeostomi. Maka alat ventilator akan dimasukkan melalui lubang trakea.
Lalu, bagaimana cara membantu pasien positif virus corona Covid-19?
Virus corona Covid-19 adalah penyakit yang menyerang paru-paru dan bisa menyebabkan komplikasi seperti pneumonia.
Pada kasus yang parah, pasien virus corona Covid-19 pasti membutuhkan alat bantu medis seperti ventilator. Sehingga mereka akan mendapatkan oksigen yang masuk ke paru-paru dan ke seluruh tubuh.
Persediaan ventilator yang dibutuhkan sangat banyak
Teknologi ini sangat penting untuk menyelamatkan nyawa manusia dengan masalah pernapasan. Tetapi dilansir dari Slashgear.com, jumlah ventilator yang terbatas dan virus corona Covid-19 yang sangat menular menjadi permasalahan.
Sebab sangat banyak jumlah pasien positif virus corona Covid-19 dengan masalah pernapasan. Maka, rumah sakit tentu membutuhkan lebih banyak ventilator untuk kelangsungan hidup pasien.
Apalagi penyakit ini bersifat sangat menular sehingga membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Karena itulah, produksi dan persediaan ventilator sangat dibutuhkan.