Masyarakat Kini Bisa Diagnosis Mandiri Covid-19, Bagaimana Caranya?

Minggu, 03 Mei 2020 | 22:41 WIB
Masyarakat Kini Bisa Diagnosis Mandiri Covid-19, Bagaimana Caranya?
Ilustrasi Pasien Covid-19. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masyarakat Kini Bisa Diagnosis Mandiri Covid-19, Bagaimana Caranya?

Jika saat ini banyak masyarakat kesulitan untuk mendiagnosis penyakit virus corona atau Covid-19, kini mereka bisa melakukannya secara mandiri. Baru-baru ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 meluncurkan aplikasi Bersatu Lawan Covid (BLC).

Aplikasi yang digagas para milenial itu disebut mampu menunjukan data juga informasi medis terkait Covid-19 dari seluruh Indonesia.

"Aplikasi Bersatu Lawan Covid-19 untuk transparansi data dari akar rumput hingga kebijakan nasional. Untuk masyarakat bisa melihat tingkat kerawanan di kecamatan, cari info RS rujukan," kata BLC Apps Developer Kevin Daniel dalam siaran teleconference melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Minggu (3/5/2020).

Ilustrasi metode pelacakan kontak Covid-19 (VOA Indonesia)
Ilustrasi metode pelacakan kontak Covid-19 (VOA Indonesia)

Kevin mengatakan, data yang terinput di aplikasi BLC sudah terintegrasi dengan data paling lengkap langsung dari Gugus Tugas. Selain data, Kevin mengatakan, masyarakat juga bisa lakukan diagnosa mandiri melalui BLC dengan menggunakan algoritma dari para pakar medis yang telah didukung mesin sistem learning.

BLC Apps Content Lead dr. Sheila Rachma menjelaskan bahwa dengan lakukan diagnosa mandiri, masyarakat bisa mengetahui kondisi kesehatannya saat itu.

"Masyarakat juga mampu melakukan pemantauan isolasi mandiri yang langsung dipantau oleh petugas kesehatan di wilayah tersebut. Mereka bisa dapat edukasi harian selama 14 hari serta meminta bantuan kepada petugas kesehatan," jelasnya.

Petugas juga mampu melakukan pemantauan secara akurat terhadap pasien pemantauan yang melakukan karanyina mandiri, tambah Sheila. Juga lakukan assesment terhadap pasien di wilayah tugas mereka dan bisa langsung menginput data pemeriksaan pasien. Diharapkan dengan aplikasi tersebut bisa memudahkan kerja tim medis.

"Aplikasi ini disusun bukan hanya dari sisi medis tapi juga kesehatan masyarakat, jiwa, dan sosial. Aplikasi ini punya fitur yang diambil dari bukti literatur internasional dan dalam negeri serta opini para pakar bidang terkait," ucap Sheila.

Menurut Pakar Epidemilogi Dr. Dewi Nur Aisyah, M.Sc., DIC, dalam penanganan Covid-19 sangat dibutuhkan kelengkapan data untuk bisa menentukan kebijakan pemerintah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI