Erwin Prasetya Meninggal karena Pendarahan Lambung, Ketahui Penyebabnya!

Minggu, 03 Mei 2020 | 07:37 WIB
Erwin Prasetya Meninggal karena Pendarahan Lambung, Ketahui Penyebabnya!
Erwin Prasetya [Instagram/echybungasarireal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Erwin Prasetya, mantan bassist Dewa 19 meninggal dunia akibat pendarahan lambung di Rumah Sakit Sari Adih, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten pada Sabtu (2/5/2020) kemarin pukul 05.00 WIB.

"Dia pendarahan di lambung dan sempat turun kesadaran. Karena dia 'kan kerjanya terbalik," ungkap pengamat musik, Bens Leo saat dihubungi wartawan, Sabtu (2/5/2020).

Sebelum meninggal dunia di usia 48 tahun, Erwin sempat mengeluhkan sakit di bagian lambung sejak lama. Lantaran sibuk, Erwin pun tidak pernah merasakan sakitnya.

Pendarahan lambung seperti Erwin juga disebut sebagai pendarahan gastrointestinal (GI), yakni gejala pada saluran pencernaan Anda. Biasanya darah sering muncul dalam tinja atau ketika muntah.

Baca Juga: Alhamdulillah, Angka Kematian Akibat Corona Covid-19 di Indonesia Menurun

Tetapi, hal itu tidak selalu terlihat meskipun bisa menyebabkan tinja terlihat hitam atau kering. Tingkat pendarahan lambung pun bisa berkisar dari ringan sampai berat dan mengancam jiwa.

Pendarahan gastrointestinal ini juga bisa terjadi di saluran pencernaan bagian atas maupun bawah. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan pendarahan lambung.

Ilustrasi sakit labung, pendarahan lambung (shutterstock)
Ilustrasi sakit labung, pendarahan lambung (shutterstock)

1. Bisul perut: Kondisi ini adalah penyebab paling umum pendarahan gastrointestinal bagian atas. Ulkus peptikum adalah luka yang timbul di lapisan perut dan bagian atas usus kecil.

Asam lambung, baik dari bakteri atau penggunaan obat anti-inflamasi hingga kerusakan lapisan bisa menyebabkan pembentukan luka atau bisul perut ini.

2. Air di lapisan tabung yang menghubungkan tenggorokan dengan perut: Kondisi ini juga dikenal dengan air mata Mallory-Weiss yang bisa menyebabkan banyak pendarahan. Kondisi ini paling umum terjadi pada orang yang mengonsumsi alkohol berlebihan.

Baca Juga: 5 Kandungan Air Kelapa yang Lebih Baik daripada Jus Buah

3. Pembesaran vena abnormal di esofagus: Varises esofagus adalah kondisi yang paling sering terjadi pada orang dengan penyait hati serius. Kondisi ini juga bisa menyebabkan pendarahan gastrointestinal.

4. Esofagitis: Pendarahan pada esofagus adalah kondisi yang paling umum menyebabkan refluks gastroesofageal (GERD). Kondisi ini juga bisa menyebabkan pendarahan lambung.

5. Penyakit divertikular: Kondisi ini melibatkan pengembangan kantong-kanting kecil yang menonjol di saluran pencernaan. Jika satu atau lebih kantong meradangan atau terinfeksi, maka kondisi ini disebut divertikular yang bisa menyebabkan pendarahan gastrointestinal.

6. Penyakit radang usus (IBD): Radang usus ini termasuk kolitis ulserativa yang menyebabkan peradangan dan luka di usus besar, dubur, penyakit Crohn dan peradangan pada lapisan saluran pencernaan.

7. Tumor: Tumor non-kanker (jinak) atau kanker pada kerongkongan, lambung, usus besar atau rektrum dapat melemahkan lapisan saluran pencernaan dan menyebabkan pendarahan.

Selain kondisi di atas, pendarahan lambung juga bisa disebabkan oleh polip usus besar, wasir, celah di anal dan prokitis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI