Sekjen PBB tentang Penanganan Covid-19: Negara Bisa Contoh Korea Selatan

Sabtu, 02 Mei 2020 | 14:30 WIB
Sekjen PBB tentang Penanganan Covid-19: Negara Bisa Contoh Korea Selatan
Ilustrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres mengatakan dia berharap banyak negara mencontoh Korea Selatan dalam memerangi wabah Covid-19.

Dilansir dari Korea Herald, Guterres menyebut Korea Selatan menjadi negara yang sangat sukses dalam menangani Covid-19. Korea Selatan juga disebut berencana untuk memerangi perubahan iklim dalam pemulihan ekonomi pascawabah.

"Ini adalah contoh yang harus diikuti di mana-mana, kapasitas yang sangat pas untuk benar-benar memberantas Covid-19, pada saat yang sama, mereka juga mempersiapkan pemulihan yang ramah lingkungan," kata Guterres dalam konferensi pers virtual pada Kamis (30/4/2020).

"Negara ini menunjukkan bagaimana dua hal dapat disatukan," tambahnya.

Baca Juga: Hari Ini 4 Tahun Lalu Demo Besar Terjadi di UGM, Konon Terbesar Pasca 1998

Guterres menyebutkan bahwa Korea Selatan melaporkan nol kasus yang ditransmisikan secara lokal pada hari Kamis (30/4/2020) dan menekankan, bahwa Korea Selatan menjadi negara yang sangat berhasil dalam menangani COVID-19.

Dia juga mengatakan bahwa Korea Selatan telah mempresentasikan rencana untuk pemulihan dari pandemi dan mempersiapkan pemulihan dengan energi ramah lingkungan.

Pengujian virus corona secara drive-thru di Korea Selatan (NowThis)
Pengujian virus corona secara drive-thru di Korea Selatan (NowThis)

Berbagai pemulihan yang akan dilakukan termasuk larangan pembangkit listrik tenaga batu bara baru dan pengurangan emisi dari pembangkit listrik tenaga batu bara yang ada.

Melansir dari The Guardian, Korea Selatan memang menjadi negara yang paling agresif dalam hal pemberantasan Covid-19 di awal kasus. Pejabat kesehatan Korea Selatan dengan cepat belajar dari Wuhan bahwa virus baru itu sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat di daerah yang luas.

Negara memprioritaskan mengidentifikasi dan mengisolasi orang yang dites positif untuk penyakit ini. Mengembangkan kapasitas untuk menjalankan sekitar 15.000 tes diagnostik sehari. Korea telah melakukan lebih dari 300.000 tes lebih secara gratis, termasuk di bilik pengujian drive-thru.

Baca Juga: Manfaat Jasa SEO bagi Website Online Shop

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI