Pandemi Virus Corona Covid-19 Bikin Para Anti Vaksin Berubah Pikiran

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Sabtu, 02 Mei 2020 | 09:40 WIB
Pandemi Virus Corona Covid-19 Bikin Para Anti Vaksin Berubah Pikiran
Ilustrasi vaksin COVID-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Virus Corona Covid-19 Bikin Para Anti Vaksin Berubah Pikiran

Jika dalam sejumlah penyakit banyak anti vaksin yang menolak untuk divaksin, sikap mereka berbeda terkait dengan pandemi virus corona atau Covid-19.

Seperti dilansir dari Health24, beberapa dari mereka punya alasan tersendiri yang membuat kelompok anti vaksin berubah pikiran. Beberapa di antaranya karena tingkat infeksi coronavirus Covid-19 yang tinggi, serta pemahaman tentang bagaimana uji coba vaksin yang ketat.

Seorang mantan pegiat anti vaksin, Haley Searcy (26) dari Florida, mengatakan bahwa dia sama takutnya dengan vaksin seperti pada penyakit lainnya.

Baca Juga: Madonna Ngaku Punya Antibodi Corona, Tak Sabar Mau Keluar Rumah

Vaksin Covid-19 diperkirakan tersedia pada September 2020. Foto: Seorang petugas medis sedang menyuntikkan vaksin flu ke warga Asuncion, Paraguay, pada 15 April kemarin. [AFP/Norberto Duarte]
Vaksin Covid-19 diperkirakan tersedia pada September 2020. Foto: Seorang petugas medis sedang menyuntikkan vaksin flu ke warga Asuncion, Paraguay, pada 15 April kemarin. [AFP/Norberto Duarte]

Tetapi sejak Covid-19 menyebar, ia melihat dulu seperti apa jadinya penyakit itu jika tidak dilawan dengan vaksin. Dia menambahkan uji coba vaksin yang ketat sebelum dibuat dan tersedia untuk umum juga membantu mengubah pikirannya.

Vaccine Confidence Project (VCP), sebuah kelompok penelitian di London School of Hygiene dan Tropical Medicine, Heidi Larson, mengatakan bahwa kesadaran publik tentang Covid-19 telah menyebabkan persepsi keseriusan penyakit untuk tumbuh.

Ia melanjutkan bahwa itu mungkin juga telah memicu orang-orang untuk memikirkan kembali kepercayaan mereka sebelumnya pada vaksin. Namun, Larson menambahkan bahwa banyak orang masih curiga terhadap vaksin Covid-19 yang potensial.

Sebuah studi baru oleh peneliti Texas Tech University, yang diterbitkan dalam jurnal Vaccine, menemukan bahwa mereka yang skeptis pada vaksin sebenarnya berpikir berbeda.

Penelitian ini melibatkan 158 peserta yang disurvei tentang tingkat skeptisisme vaksin mereka, dan menyimpulkan bahwa para anti vaksin sering melebih-lebihkan kemungkinan kejadian negatif, terutama yang jarang terjadi.

Baca Juga: Dokter Ini Diklaim Jadi Pelapor Pertama Munculnya Virus Corona Covid-19

Para peneliti juga tidak menemukan hubungan antara tingkat pendidikan peserta dan skeptisisme vaksin mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI