Gelombang Kedua Belum Mulai, WHO Waspadai Bahaya Gelombang Ketiga Covid-19

Jum'at, 01 Mei 2020 | 12:47 WIB
Gelombang Kedua Belum Mulai, WHO Waspadai Bahaya Gelombang Ketiga Covid-19
WHO minta dunia waspadai gelombang kedua dan ketiga virus Corona Covid-19. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan, negara-negara di seluruh dunia harus siap menghadapi gelombang kedua dan ketiga dari virus corona sampai tersedia vaksin.

"Eropa tetap berada dalam cengkeraman pandemi ini, meskipun ada tanda-tanda positif bahwa bahwa Eropa telah melewati puncaknya," kata Dr. Hans Kluge, kepala WHO di Eropa.

"Covid-19 tidak akan pergi dalam waktu dekat," tambahnya.

Melansir dari Independent, peringatan WHO muncul setelah Universitas Oxford mengumumkan bahwa mereka bermitra dengan raksasa farmasi AstraZeneca untuk pengembangan, pembuatan, dan distribusi besar-besaran kandidat vaksin Covid-19.

Baca Juga: Keuangan Menipis, Nassar Sampai Jual Berlian?

“Salah satu hal yang kami lihat dengan sangat jelas di berbagai negara adalah kecepatan yang bahkan sistem kesehatan terbaik bisa hancur," ujar Dr. Kluge.

“Jadi pelajaran terbesar secara keseluruhan adalah kesehatan benar-benar layak berada di puncak agenda politik. Kesehatan adalah pendorong ekonomi, yang kita lihat sekarang bahwa tanpa kesehatan, tidak ada ekonomi. Tanpa kesehatan, tidak ada keamanan nasional," tambahnya.

Kluge menegaskan, bahwa pandemi kali ini adalah sebuah pelajaran yang tidak boleh dilupakan dalam sejarah.

Virus corona. (Shutterstock)
Virus corona. (Shutterstock)

Inggris tetap di bawah langkah-langkah penguncian yang ketat, dengan angka terbaru menunjukkan 26.771 orang telah meninggal di rumah sakit.

Semantara negara-negara lain mulai mengurangi pembatasan dengan mengizinkan toko dibuka kembali dan orang-orang mulai meninggalkan rumah mereka.

Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Turun per Hari Ini, Coba Cek

Kluge mengatakan sangat penting bagi negara-negara untuk bersiap menghadapi wabah di masa mendatang begitu puncak pertama telah tercapai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI