Waduh, Ahli Prediksi Virus Corona Masih Akan Tersebar Hingga 2022!

Jum'at, 01 Mei 2020 | 11:58 WIB
Waduh, Ahli Prediksi Virus Corona Masih Akan Tersebar Hingga 2022!
Ilustrasi virus corona Covid-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Waduh, Ahli Prediksi Virus Corona Masih Akan Tersebar Hingga 2022!

Virus corona SARS COV-2 diprediksi akan terus menyebar setidaknya selama 18 bulan hingga dua tahun dan menginfeksi 60-70 persen populasi. Hal tersebut disampaikan oleh tim ahli pandemi dalam laporan ilmiah yang dirilis Kamis (30/4).

Dilaporkan CNN, para ahli merekomendasikan agar pemerintah Amerika Serikat mempersiapkan skenario terburuk yang mencakup gelombang kedua infeksi virus corona pada musim gugur dan musim dingin. Mereka memperkirakan bahwa akan tetap ada pasien yang meninggal karena virus itu.

"Benda ini tidak akan berhenti sampai menginfeksi 60 hingga 70 persen orang," kata Pengarah Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular (CIDRAP) di University of Minnesota Mike Osterholm, kepada CNN, Jumat (1/5/2020).

Baca Juga: Cara Sederhana untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh saat Pandemi Covid-19

Osterholm menulis tentang risiko pandemi selama 20 tahun dan telah memberi nasihat kepada beberapa presiden.

Dia menulis laporan itu bersama dengan ahli epidemiologi Sekolah Kesehatan Publik Harvard Marc Lipsitch yang juga ahli dalam bidang pandemi; Kristine Moore, mantan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Epidemiologi yang sekarang menjadi direktur medis untuk CIDRAP; dan sejarawan John Barry, yang menulis buku pada 2004 "The Great Influenza" tentang pandemi flu 1918.

Menurut para ahli itu, karena Covid-19 merupakan penyakit baru sehingga tidak ada yang memiliki kekebalannya.

"Panjang pandemi kemungkinan akan 18 sampai 24 bulan, karena kekebalan secara bertahap berkembang dalam populasi manusia," catat ara ahli.

Tetapi, prediksi mereka berbeda dari model yang ditunjukan oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di Universitas Washington. Atau model yang diproduksi oleh Imperial College London, yang laporannya memperkirakan jutaan kematian di AS dan Inggris membantu memperkuat tanggapan kedua pemerintah.

Baca Juga: Vaksin Gratis untuk Hentikan Pandemi Covid-19, Mungkinkah Terjadi?

Penampakan virus corona baru (COVID-19), credit: NIAID-RML
Penampakan virus corona baru (COVID-19), credit: NIAID-RML

Osterholm dan teman-temannya kemudian menggunakan laporan-laporan tersebut dan menerbitkan laporan baru tentang rincian medis Covid-19 untuk membuat prediksi mereka.

"Saya telah mengatakan sejak lama bahwa ketika Anda mencoba memahami bagaimana penyakit menular akan berkembang, Anda harus mengandalkan sejarah dan model," kata Lipsitch kepada CNN.

Sebagai contoh, infeksi pandemi tidak cenderung mereda di musim panas, seperti flu musiman, katanya.
Covid-19 hampir sama dengan jenis pandemi influenza.

"Karena masa inkubasi yang lebih lama, penyebaran yang lebih tanpa gejala, dan R0 yang lebih tinggi, COVID-19 tampaknya menyebar lebih mudah daripada flu," tulis mereka dalam laporan itu.

R0 adalah jumlah rata-rata orang lain yang terinfeksi oleh setiap pasien.

"R0 yang lebih tinggi berarti lebih banyak orang perlu terinfeksi dan menjadi kebal sebelum pandemi berakhir," tulis mereka.

Selanjutnya: Prediksi berjalannya pandemi virus Corona Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI