Suara.com - Mata manusia bisa menghasilkan bayangan yang menggantung saat melihat area terang. Bayangan bisa berbentuk hanya titik atau benang yang terbang dan akan selalu mengikuti arah mata memandang.
Dalam dunia medis, fenomena tersebut disebut floaters. Dokter spesialis mata di rumah sakit JEC Eye, Ferdiriva Hamzah, mengatakan floater merupakan hal yang normal terjadi karena 80 persen mata manusia berisi jeli.
"Floaters bisa terjadi karena faktor usia. Semakin tambah usia kita, serabut kolagen pada jeli itu menggumpal. Jadi biasanya usia 50 tahun ke atas melihat bayangan itu lebih banyak," kata Ferdi saat siaran langsung dengan akun Instagram @jeceyehospital, Kamis (30/4/2020).
Namun floaters juga bisa disebabkan karena penyakit yang berbahaya, seperti robekan pada retina, kata Ferdi. Ia menjelaskan, yang terjadi adalah selaput darah robek, kemudian darah tersebut menyebar di sekitar gel mata.
Baca Juga: Gerhana Matahari Bisa Pengaruhi Kesehatan Mata, Begini Gejalanya!
"Jadi yang dilihat itu darah. Segera datang ke rumah sakit dicek retina," saran Ferdi.
Ia menambahkan, pasien diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi juga berisiko mengalami hal itu.
Pengecekan ke dokter mata perlu dilakukan untuk memastikan robekan retina dan tidak ada kelainan pembuluh darah di saraf mata. Jika sudah dipastikan tidak ada risiko membahayakan, katanya, mata akan dipastikan aman asalkan floaters tidak semakin banyak.
"Tapi kalau robek terpaksa dilaser retinanya supaya tidak lepas. Kalau retina sudah lepas, pasien harus dioperasi besar," tuturnya.
"Kalau ada kelainan seperti saraf mata robek, ada pendarahan itu langsung bisa terdeteksi oleh dokter mata. Jadi jangan didiamkan. Kalau floaters terjadi karena usia, tidak bisa hilang dengan obat tetes," kata Ferdi.
Baca Juga: Mengenal Eye Floaters, Bercak yang Mengambang di Mata