Sebagai penyumbang dana vaksin terbesar di dunia, Bill Gates mengungkapkan yayasannya akan mengawasi semua vaksin-vaksin tersebut untuk memastikan tidak ada yang terlewat.
Beberapa kandidat vaksin dikembangkan secara tradisional, dengan vaksin yang tidak aktif dan lemah.
Vaksin tidak aktif mengandung patogen (virus) yang telah terbunuh di laboratorium. Sedangkan vaksin lemah, mengandung patogen yang telah dilemahkan.
![Vaksin Covid-19 diperkirakan tersedia pada September 2020. Foto: Seorang petugas medis sedang menyuntikkan vaksin flu ke warga Asuncion, Paraguay, pada 15 April kemarin. [AFP/Norberto Duarte]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/27/99704-vaksin-covid-19.jpg)
Namun, katanya, opsi yang paling mungkin tersedia pertama-tama, memanfaatkan teknologi baru, melibatkan potongan RNA atau DNA yang disintesis sehingga memicu respons kekebalan untuk melawan SARS-CoV-2.
Vaksin pertama yang diuji di Amerika Serikat, di bawah pengawasan Seattle Kaiser Permanente Washington Research Foundation, adalah salah satu vaksin RNA tersebut.
"Bahkan jika vaksin RNA terus menunjukkan harapan, kita masih harus terus mengejar opsi lain. Kita belum tahu seperti apa bentuk vaksin Covid-9 nanti. Sampai kita melakukannya, kita harus terus maju terus dengan pendekatan sebanyak mungkin," tulisnya lagi.
Bill Gates juga mempertimbangkan, siapa yang akan mendapatkan vaksin terlebih dahulu dan kapan? Sebab, menurutnya tidak semua orang bisa mendapatkan vaksin pada saat yang bersamaan.
"Diperlukan waktu berbulan-bulan, atau bertahun-tahun, untuk membuat tujuh miliar dosis (atau mungkin 14 miliar, jika itu adalah vaksin multi-dosis), dan kita harus mulai mendistribusikannya segera setelah batch pertama siap digunakan," tulis suami Melinda Gates.
Baca Juga: India Mulai Produksi Vaksin Covid-19 yang Baru Terbukti Manjur pada Monyet