Pulse Oximeter Dapat Mencegah Hipoksia pada Pasien Covid-19, Apa Itu?

Kamis, 30 April 2020 | 15:30 WIB
Pulse Oximeter Dapat Mencegah Hipoksia pada Pasien Covid-19, Apa Itu?
pulse oximeter di rumah (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter-dokter di ruang UGD menemukan gejala Covid-19 yang sangat memprihatinkan, yaitu silent hypoxia atau hipoksia diam. Ini adalah kondisi ketika kadar oksigen di tubuh sangat rendah, tetapi pasien yang mengalaminya tidak merasakannya.

Beberapa dokter merekomendasikan penggunaan pulse oximeter untuk memantau kadar oksigen di rumah. Ini adalah alat kecil yang dijepitkan ke jari.

Bedasarkan WebMD, pulse oximeter ini dapat membaca detak jantung dan mendeteksi kadar oksigen dalam darah.

Kadar oksigen normal yang diukur alat kecil ini adalah sekitar 97 persen, kecuali jika orang yang menggunakannya memiliki masalah kesehatan lain seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Baca Juga: Radang Tenggorokan Jadi Gejala Covid-19? Ini Kata Pakar

Kondisi yang mengkhawatirkan adalah ketika level oksigen tubuh di bawah 90 persen, sebab dapat memengaruhi jumlah oksigen yang masuk ke otak dan organ vital lainnya.

pulse oximeter di rumah (Freepik)
pulse oximeter di rumah (Freepik)

Orang dapat mengalami kebingungan dan tubuh lesu pada level rendah.

Apabila tingkat mencapai di bawah 80 persen, ini akan dianggap berbahaya dan dapat meningkatkan risiko kerusakan organ.

Menurut seorang dokter UGD di New York, pemantauan kadar oksigen pasien Covid-19 di rumah menggunakan alat ini dapat membantu beberapa orang mencari perawatan lebih awal jika kadar oksigen mereka mulai turun.

Manfaat dan kelemahan pulse oximeter

Baca Juga: Studi Baru: Perbedaan Gejala Covid-19 pada Pasien Dipengaruhi Oleh Genetik

Memeriksa kadar oksigen di rumah bermanfaat terutama bagi mereka yang telah didiagnosis Covid-19 atau menunjukkan gejala adanya infeksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI