Pakar: Menggunakan Kacamata Bisa Membuat Kita Berhenti Menyentuh Wajah

Kamis, 30 April 2020 | 14:42 WIB
Pakar: Menggunakan Kacamata Bisa Membuat Kita Berhenti Menyentuh Wajah
Ilustrasi memakai kacamata. (Unsplash/Laurenz A)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - American Academy of Opthalmology menyarankan pengguna lensa kontak untuk beralih ke kacamata selama masa pandemi Covid-19 ini.

Para ahli menyarankan hal ini bukan karena pemakaian lensa kontak berisiko besar terinfeksi virus corona baru, melainkan penggunaan kacamata dapat membuat Anda berhenti menyentuh wajah, terutama hidung dan mata.

Menurut Thomas Steinemann, juru bicara klinis, menggunakan lensa kontak akan membuat Anda menyentuh mata dan wajah lebih banyak daripada orang yang tidak memakainya. Terlebih ketika memasang dan melepasnya.

"Anda menyentuh mata Anda dan kemudian menyentuh bagian lain dari tubuh," ujar Steinemann, yang juga berprofesi sebagai dokter mata di MetroHealth Medical Center di Cleveland, Ohio.

Baca Juga: Alhamdulillah, Penelitian Buktikan Anak Kecil Tidak Menularkan Covid-19

"Kamu menggosok mata, lalu menggosok wajah, meletakkan jari di mulut, lalu meletakkan jari di hidung. Beberapa orang tidak terlalu higienis dan mungkin lupa mencuci tangan terlebih dahulu," sambungnya, dikutip dari CNN Internasional.

Ilustrasi memakai kacamata. (Unsplash/Michal B)
Ilustrasi memakai kacamata. (Unsplash/Michal B)

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melakukan penelitian dan menemukan sepertiga dari pengguna lensa kontak tidak patuh dengan praktik kebersihan yang benar, seperti mencuci tangan, ketika memasang dan mengeluarkan lensa kontak mereka.

Studi lain juga telah menemukan sekitar 140 juta pemakai lensa kontak di dunia mungkin tidak terlalu peduli dengan kurangnya kebersihan terkait penggunanya.

Sementara itu, memakai kacamata sangat penting bagi tenaga medis yang merawat pasien Covid-19.

"Bisakah Anda berakhir terinfeksi virus corona yang masuk melalui mata? secara teoritis, itu mungkin, tetapi kami tidak punya bukti tentang itu," tambahnya.

Baca Juga: FDA Akan Resmikan Remdesivir Jadi Obat untuk Pasien Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI