Psikolog Ingatkan Orangtua: Jangan Paksa Anak Menghapal Materi Pelajaran

Kamis, 30 April 2020 | 14:01 WIB
Psikolog Ingatkan Orangtua: Jangan Paksa Anak Menghapal Materi Pelajaran
Ilustrasi orangtua menemani anak belajar (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap orangtua pasti ingin anaknya berprestasi di sekolah. Dan terkadang, prestasi itu diukur dengan nilai-nilai yang tertera di rapor. Anak pun kemudian dituntut untuk belajar dan menghapal materi pelajaran.

Padahal, percuma menghapal materi pelajaran jika anak tidak benar-benar paham apa yang dipelajarinya.

"Anda kejar supaya berprestasi, iya. Tapi yang perlu dikejar, anak Anda paham, bukan hapal. Kita tahu dalam pendidikan ada SD, SMP, SMA. Itu ada penilaian berbeda dan yang penting dilihat anak paham atau enggak," kata psikolog pendidikan dari Universitas Indonesia, Rose Mini Agoes Salim, saat melakukan siaran langsung di Instagram bersama @ayahbunda beberapa waktu lalu.

Perempuan yang biasa disapa Romi itu mengingatkan, orangtua jangan selalu memaksakan target prestasi yang dirancang sendiri kepada anak, tapi justru menyesuaikan dengan kemampuan anak dan mengajaknya diskusi.

Baca Juga: Bikin Hati Adem! Intip 5 Aktivitas Seleb Belajar Ngaji yuk

"Anak itu investasi paling berharga dan mahal. Begitu kita salah dalam mendidik anak, begitu anak tidak suka pada sekolah, tidak suka melakukan apa-apa, dan tidak bahagia hidupnya, itu akan kita lihat seumur hidup," tutur Romi.

Penting itu membuat anak merasa bahagia, lanjutnya. Sebab dengan begitu, anak bisa percaya bahwa dalam dirinya ada hal positif yang tinggi, juga kemampuan.

Romi menjelaskan, bahwa berdasarkan penelitian, orang yang sukses di masyarakat tidak selalu mereka yang dulunya memiliki ranking tinggi saat sekolah. Ia menyampaikan, justru kemampuan interpersonal atau hubungan antar manusia yang bisa membawa anak pada sesuatu yang berhasil.

"Kalaupun dia punya kemampuan biasa tapi interpersonalnya baik, orang pasti akan cari dia terus. Kita harus ajarkan semua sisi, bukan hanya akademis saja," kata Romi.

"Kalau standar kita hanya angka dan ranking, dia bisa menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Dia bisa nyontek, bikin contekan. Kalau dikasih pendidikan moral, dia bisa membedakan baik dan buruk. Dia prefer dapat nilai jelek daripada harus nyontek," tambahnya.

Baca Juga: Psikolog Ungkap Kunci Keberhasilan Belajar Dari Rumah, Apa Itu?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI