FDA Akan Resmikan Remdesivir Jadi Obat untuk Pasien Covid-19

Kamis, 30 April 2020 | 12:04 WIB
FDA Akan Resmikan Remdesivir Jadi Obat untuk Pasien Covid-19
Remdesivir, salah satu obat yang dianggap potensial menyembuhkan Covid-19.[Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) belum menyetujui obat apa pun untuk pengobatan virus corona. Tetapi berencana untuk mengumumkan otorisasi penggunaan remdesivir dalam keadaan darurat.

Melansir dari CNN, FDA mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan Gilead Sciences, pembuat remdesivir mengenai pembuatan obat yang bisa disediakan untuk pasien.

“Sebagai bagian dari komitmen FDA untuk mempercepat pengembangan dan ketersediaan pengobatan Covid-19 yang potensial, agensi telah terlibat dalam diskusi dengan Gilead Sciences membuat remdesivir tersedia untuk pasien secepat mungkin,” kata juru bicara FDA Michael Felberbaum.

Penelitian yang didanai pemerintah menemukan bahwa pasien yang diobati dengan remdesivir pulih lebih cepat.

Baca Juga: Asyik, Ada E-book Gratis yang Bisa Temani Kamu Saat di Rumah Aja

“Data menunjukkan bahwa remdesivir memiliki dampak positif yang jelas, signifikan, dalam mengurangi waktu pemulihan,” kata Dr. Anthony Fauci, Kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS.

Ilustrasi obat. (Pixabay)
Ilustrasi obat. (Pixabay)

Hasil dari uji coba awal menunjukkan remdesivir meningkatkan waktu pemulihan untuk pasien virus corona dari 15 hari jadi 11 hari.

Cara kerja remdesivir mirip dengan efek obat influenza Tamiflu terhadap flu. Tamiflu juga tidak menyembuhkan pasien dengan cepat, tetapi dapat mengurangi masa penyebuhan.

“Meskipun peningkatan (penyembuhan) 31 persen, itu (remdesivir) adalah bukti konsep yang sangat penting,” kata Fauci.

"Apa yang telah dibuktikan adalah bahwa obat dapat memblokir virus ini," tambahnya.

Baca Juga: KPK Didesak Tingkatkan Fungsi Pencegahan Penggunaan Anggaran Covid-19

Remdesivir sendiri mulanya dikembangkan untuk mengobati Ebola dan sejak itu ditemukan memiliki kualitas antivirus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI