Suara.com - Saat puasa, beberapa orang tetap menjalankan diet yang memang sudah dijalaninya. Seperti salah satunya diet keto, atau diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak yang sedang populer.
Akan tetapi, apakah masih baik untuk tubuh untuk tetap berdiet di kala puasa?
Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, MHum tidak melarang seseorang untuk berdiet saat puasa, namun juga tidak menganjurkannya.
"Tujuan kalian berdiet itu apa sih? Kalau kalian ingin langsing, ingin bugar, ingin sehat, ikuti saja aturan yang sudah jelas," katanya dalam Live IG bersama Kemenkes RI, Rabu (29/4/2020).
Baca Juga: Transformasi Diet Bikin Takjub, Remaja Cantik Ini Turun dari 114 Jadi 63 Kg
Aturan yang jelas yang dimaksudnya adalah panduan untuk cukup mengonsumsi buah dan sayur. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa untuk mencapai kesehatan yang optimal, setidaknya tiap orang disarankan minimal mengonsumsi buah dan sayur minimal 400 gram dalam sehari.
"Pertanyaannya, Anda makan sayur dan buah nggak setiap hari? Tercukupi nggak?" lanjutnya.
Dr. Tan sendiri mengaku tidak pernah menganjurkan orang untuk menjalani diet keto. Ia menyebut diet ini ibarat tangki bensin diisi dengan oli, tidak pada tempatnya.
Untuk bisa menghasilkan tenaga, tubuh membutuhkan karbohidrat. Namun pada pelaku diet keto, karbohidrat justru diganti dengan protein dan lemak.
Boleh jadi tubuh kita terlihat sedikit mengurus, namun yang dikhawatirkan bukan saja lemaknya yang ikut menyusut, namun organ-organ dalam juga ikut menyusut.
Baca Juga: 4 Hal Penting Mengenai Diet Karnivora yang Perlu Anda Ketahui
Dr. Tan menyebut dirinya pernah mendapatkan pasien pelaku diet keto yang kebablasan dan akhirnya malah mengidap diabetes. Hal ini disebabkan pankreasnya menyusut, padahal pankreas berfungsi menghasilkan insulin.