Suara.com - Beberapa waktu lalu, Presiden Donald Trump membandingkan Covid-19 dengan korban kecelakaan. Tidak hanya Trump, komparasi yang tidak apple to apple itu juga dinyatakan oleh Young Lex dan Deddy Corbuzier melalui channel YouTube Deddy.
"Kanker belum ada obatnya, 1 dari 3 penduduk bumi kena kanker, kenapa beritanya tidak dibesarkan. Katanya karena penyebaran beda," kata Deddy.
Young Lex juga menyatakan, bahwa orang yang meninggal dengan jantung koroner dan lainnya lebih banyak daripada Covid-19.
"Gua di posisi orang yang awalnya enggak takut coba cek berapa orang yang meninggal gara-gara paru, jantung koroner pasti lebih banyak.. pas going bigger, oh damn," kata Young Lex.
Baca Juga: Pemerintah Beri Subsidi Bunga Kredit Usaha Hingga 6 Persen Selama 6 Bulan
Melansir dari Huffpost, membandingkan virus corona dengan kecelakaan atau penyakit lain adalah ide buruk yang salah arah.
Maaf Trump, Covid-19 Beda Kelas dengan Flu Biasa
Saat ini tidak ada vaksin untuk virus corona dan sementara tingkat kematian influenza sekitar 0,1 persen di AS, tingkat kematian Covid-19 setidaknya 10 kali lebih tinggi.
Mungkin Trump tidak lagi berani membandingkan tingkat kematian itu sekarang, sebab AS telah menelan kematian lebih dari 58 ribu kasus (dalam 3 bulan).
Jumlahnya lebih banyak daripada orang AS yang meninggal akibat perang Vietnam (dalam kurun lebih dari 10 tahun).
Baca Juga: Korupsi Dana Perimbangan, Eks Anggota DPR Sukiman Divonis 6 Tahun Penjara
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlahnya sangat berbeda di seluruh negara. Angka kematian Italia adalah sekitar 10 persen, di Prancis sekitar 5 persen, sementara di AS sejauh ini hanya lebih dari 1 persen.
"Mungkin mereka melebih-lebihkan angka kematian sebenarnya," tukas Deddy pada Youtubenya.
"Masalahnya adalah tidak ada dokter yang mau mengambil risiko itu (melebihkan angka kematian)," kata Dr. Howard Markel, direktur Pusat Sejarah Kedokteran Universitas Michigan, kepada HuffPost.
Hal lain yang salah dengan perbandingan Trump, Deddy, dan Young Lex berkaitan dengan bagaimana virus corona dapat menyebar di antara orang-orang.